Mediacenter

Potensi Wisata Budaya: Menjadikan Tari Gobuk Daya Tarik Serdang Bedagai

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk seni tari yang beragam dan unik. Salah satu tarian tradisional yang menarik perhatian adalah Tari Gobuk, yang berasal dari Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai. Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga memiliki makna mendalam sebagai ritual pengobatan tradisional. Tari Gobuk lahir pada tahun 1895 dan dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai ritual untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tarian ini mengandung unsur magis dan sihir, sehingga pelaksanaannya melibatkan ritual-ritual khusus. Tidak semua orang dapat melakukan Tari Gobuk, hanya mereka yang memiliki garis keturunan dari pewaris tarian ini yang dipercaya mampu melakukannya. Ini menunjukkan betapa sakral dan eksklusifnya tarian ini dalam konteks budaya lokal.

Tari Gobuk memiliki ciri khas dalam busana dan alat musik yang digunakan. Penari wanita mengenakan kebaya Melayu berwarna kuning, selendang, sanggul dengan hiasan bunga, dan gunting kecil. Sementara penari pria memakai baju teluk belanga atau gunting Cina, peci, dan kain sarung. Alat musik yang digunakan dalam tarian ini juga memiliki peran penting dalam menciptakan suasana magis dan mendukung gerakan para penari. Instrumen musik seperti gendang, gong, dan seruling biasanya digunakan untuk mengiringi tarian ini, menghasilkan irama yang mistis dan mendalam. Busana dan alat musik yang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga sebagai simbol dan sarana penghubung antara dunia nyata dan dunia spiritual.

Namun, seiring perkembangan zaman, eksistensi Tari Gobuk semakin terancam. Generasi muda kurang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan tarian ini karena dianggap kuno dan tidak relevan dengan kehidupan modern. Selain itu, biaya yang dibutuhkan untuk menggelar pertunjukan Tari Gobuk cukup besar, mengingat banyaknya pemain dan peralatan yang diperlukan. Tantangan lainnya adalah minimnya dokumentasi dan penelitian tentang Tari Gobuk, yang membuat pengetahuan tentang tarian ini semakin tergerus oleh waktu. Kurangnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat juga menjadi faktor yang menghambat pelestarian tarian ini.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, upaya pelestarian Tari Gobuk terus dilakukan. Beberapa tokoh adat dan budayawan setempat berusaha menghidupkan kembali tarian ini melalui berbagai kegiatan, seperti pertunjukan, seminar, dan dokumentasi. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap pelestarian Tari Gobuk, misalnya dengan memberikan dukungan kepada pelatih dan pelaku seni tari, serta menyelenggarakan acara-acara budaya yang melibatkan Tari Gobuk. Selain itu, kerjasama dengan institusi pendidikan untuk memasukkan Tari Gobuk dalam kurikulum lokal dapat menjadi langkah penting dalam mengenalkan tarian ini kepada generasi muda. Program-program pelatihan dan workshop yang melibatkan anak-anak dan remaja juga dapat membantu menumbuhkan minat dan cinta terhadap warisan budaya ini.

Tari Gobuk bukan hanya sekadar tarian tradisional, tetapi juga merupakan bagian dari identitas budaya masyarakat Serdang Bedagai. Melestarikan Tari Gobuk berarti menjaga warisan leluhur dan memperkaya khazanah budaya Indonesia. Selain itu, tarian ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya, yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan mempromosikan Tari Gobuk sebagai atraksi wisata, masyarakat dapat memperoleh pendapatan tambahan, sementara pengunjung mendapatkan pengalaman budaya yang otentik. Potensi ini dapat dikembangkan lebih lanjut melalui kemitraan dengan agen-agen pariwisata, media, dan pemerintah.

Tari Gobuk adalah warisan budaya yang berharga dan perlu dilestarikan. Upaya pelestariannya membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tokoh adat, budayawan, pelaku seni, dan masyarakat luas. Dengan menjaga dan melestarikan Tari Gobuk, kita tidak hanya menghargai kekayaan budaya bangsa, tetapi juga memastikan bahwa tradisi dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi.

Pelestarian Tari Gobuk juga berarti memperkuat rasa identitas dan kebanggaan lokal, serta memperkaya keragaman budaya Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam berbagai upaya pelestarian Tari Gobuk, agar warisan budaya ini tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.

Seorang warga Kecamatan Teluk Mengkudu, Rini, menyampaikan bahwa dirinya senang melihat pertunjukkan Tari Gobuk yang syarat akan budaya dan sejarah. Dahulu saat ada perhelatan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), maka tari gobuk kerap ditampilkan oleh sanggar seni asal Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.

“Tari Gobuk ini menurut saya tergolong unik, tapi saya suka melihatnya saat ada PRSU di Medan. Sebagai warga Serdang Bedagai tentu kita patut bangga karena masih banyak budaya yang bisa di lestarikan,”ungkapnya. (MC Sergai/Ini Sergai Loh).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Latest Posts