Sejarah Kecamatan Pegajahan: Dari Legenda Gajah hingga Kerajaan Sennah

Kecamatan Pegajahan, merupakan salah kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten yang punya nama unik ini juga memiliki sejarah panjang yang kaya dan menarik. Awal mula pembentukan Kecamatan Pegajahan terjadi ketika wilayah tersebut dimekarkan dari Kecamatan Perbaungan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2013, sebagai bagian dari pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai. Namun, asal-usul penamaan Pegajahan sendiri memiliki akar sejarah yang jauh lebih panjang, yang berhubungan dengan kisah legenda dan kerajaan Melayu di masa lalu.

Dalam salah satu buku berjudul “Kumpulan Legenda dari Tanah Melayu” yang ditulis oleh M. Syafie Harahap, disebutkan bahwa nama Pegajahan berasal dari bahasa Simalungun. Kata “Pegajahan” berarti “banyak gajah.” Di masa lalu, kawasan Pegajahan adalah wilayah hutan yang luas dan menjadi habitat alami bagi banyak gajah liar. Kehidupan binatang gajah inilah yang menjadi inspirasi nama kampung tersebut, yang kemudian berkembang menjadi kecamatan dengan nama Pegajahan.

Legenda menyebutkan bahwa di masa lalu, seorang raja dari Kerajaan Sena memerintahkan dua putranya yang kembar, Alang Hulu dan Alang Hilir, untuk membangun sebuah pemukiman di hutan belantara yang dipenuhi gajah. Keduanya pun mendirikan kampung yang kemudian dikenal sebagai Pegajahan, tempat yang menjadi pusat pertemuan antara manusia dan alam liar, terutama gajah.

Sebagai kecamatan yang kini terdiri dari 13 desa, Pegajahan memiliki desa yang terkenal dengan nama Sennah. Desa ini dianggap sebagai salah satu desa tertua dan memiliki sejarah yang erat dengan Kerajaan Serdang. Menurut catatan dalam buku “Serdang Bedagai Kampung Kita” karya Ir. H. Soekirman, Desa Sennah merupakan bagian dari Kerajaan yang berpusat di Kwala Bali, Kecamatan Serba Jadi. Pada masa itu, desa ini dipimpin oleh Tengku Kejuruan, yang berkuasa dari tahun 1936 hingga 1950, diikuti oleh Tengku Suri (1950-1956), dan kembali dilanjutkan oleh keturunan Raja Ali, yakni Tengku Afiah (1960-1964).

Desa Sennah memiliki 7 dusun dengan nama-nama yang unik dan mencerminkan kondisi geografis serta alam di sekitarnya. Misalnya, Dusun Sena Kejuruan, Dusun Blok Delapan yang dikenal dengan banyaknya pohon Laban, Dusun Aras Jaya yang dipenuhi pohon keras, serta Dusun Pondok Ubi yang menjadi pusat pertanian ubi. Dusun lainnya termasuk Dusun Reba, Dusun Hutan Tua, serta Dusun 13A dan 13B. Saat ini, sebagian besar dusun tersebut telah digabung menjadi tiga dusun yang lebih besar.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat setempat, banyak keturunan bangsawan Melayu yang masih mendiami wilayah Desa Sennah hingga saat ini. Mereka umumnya tinggal di daerah yang berbatasan dengan Desa Pulau Gambar, Kecamatan Serba jadi. Berdasarkan tulisan Tuanku Lukman Sinar Basarhah II, disebutkan bahwa Tuanku Matsyeh, putra dari Tuanku Tawa, membuka pemukiman di wilayah Serba Jadi. Pada masa kunjungan seorang penjelajah bernama Anderson pada tahun 1823, Kerajaan Serba Jadi dipimpin oleh Raja Tan Baik. Kerajaan ini terus berlanjut hingga kepemimpinan Sultan Basyaruddin Syaiful Alamsyah, yang kemudian mengangkat Raja Ambang, putra Raja Ali, sebagai Kejuruan Serba Jadi.

Raja Ambang, yang sering disebut sebagai Kejuruan Sena, tinggal di Kampung Sena, dan di masa pemerintahannya terjadi pertempuran besar antara Tengku Bandar Agung (keturunan Tan Lela) dengan Raja Ambang. Pertempuran ini menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah wilayah tersebut. Setelah tahun 1925, Kejuruan Serba Jadi diteruskan oleh Tengku Mohammad Jamil, dan anak cucu keturunan Raja Ali terus bermukim di Kampung Sena, yang kemudian berubah nama menjadi Desa Sennah.

Kecamatan Pegajahan Kini

Pegajahan saat ini adalah sebuah kecamatan yang menjadi bagian penting dari Kabupaten Serdang Bedagai. Sebagai wilayah yang pernah menjadi saksi sejarah dalam perjalanan panjang kerajaan Melayu di Sumatera, Pegajahan tetap menjaga kekayaan budayanya. Meskipun perkembangan zaman telah mengubah banyak aspek kehidupan di sana, jejak-jejak sejarah, baik melalui legenda maupun warisan bangsawan Melayu, masih terasa kuat di desa-desa seperti Sennah.

Kecamatan Pegajahan di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki beberapa destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya yaitu Pura Penataran Dharmaraksaka: Salah satu wisata religi yang unik, Pura Bali ini memiliki sejarah yang menarik dan arsitektur yang khas. Pura ini menjadi tempat ibadah bagi umat Hindu di sekitar daerah tersebut. Selain itu ada pula Kebun Binatang Rahmat Zoo. Bagi pecinta satwa, kebun binatang ini menawarkan kesempatan untuk melihat berbagai jenis hewan dari dekat. Cocok untuk dikunjungi bersama keluarga.

Dengan sejarah yang begitu kaya, Kecamatan Pegajahan tidak hanya menawarkan cerita tentang masa lalu, tetapi juga menjadi contoh bagaimana sebuah wilayah yang dulunya didominasi oleh alam liar dapat berkembang menjadi pusat kehidupan manusia yang penuh dengan nilai-nilai budaya dan sejarah. Warisan ini menjadi salah satu modal penting bagi generasi mendatang untuk terus menjaga dan menghargai nilai-nilai tradisional yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. (Berbagai sumber/Ini Sergai Loh)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Scroll to Top