Mediacenter

Sei Rampah, Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami, memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki telah mendorong keduanya sebagai mitra dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian disampaikan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir. H. Soekirman dalam sambutannya pada Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-89 Tahun 2017 bertempat di Aula Sultan Serdang Komplek Kantor Bupati di Sei Rampah, Selasa (19/12).

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati (Wabup) Darma Wijaya, Sekdakab Drs. Hadi Winarno, MM, Ketua TP PKK Ny. Hj. Marliah Soekirman, Ketua DPC GOPTKI Ny. Hj. Rosmaida Darma Wijaya, Ketua DWP Ny. Khairani Hadi Winarno, Asisten Ekbangsos Ir. Kaharuddin, Asisten Admum H. Karno, SH, MAP, Ketua IKA DPRD Ny. Suhaila Nasution, anggota DPRD Dra. Wahyuni, perwakilan Polres, Kejaksaan Negeri Sergai, perwakilan Kodim 0204/DS, Kepala OPD dan Camat se-Sergai, pengurus dan anggota PKK kabupaten dan kecamatan serta unsur perempuan dan wanita.

Lebih lanjut disampaikan Bupati Soekirman bahwa dalam peringatah HPI ke-89 Tahun 2017 yang mengusung tema “Perempuan Berdaya Indonesia Jaya”. Tema ini dibangun dengan melihat kondisi bangsa Indonesia serta menyelaraskan dengan arah kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 serta mewujudkan nawacita sebagai salah satu agenda nasional.

Bupati Soekirman juga mengucapkan rasa syukurnya dan terima kasih pada kaum perempuan yang telah ikut serta dalam mensukseskan pembangunan daerah, karena kemajuan pembangunan di daerah juga tak terlepas dari peran kaum ibu melalui pemberdayaan PKK. Hari ibu adalah peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya baik untuk suami, anak-anak maupun lingkungan sosialnya. Dengan pekerjaan yang sangat kompleks namun dapat menyelesaikan segala bentuk dan metodenya.“Terimakasih ibu, ibu memang bukan orang hebat, tapi tanpa ibu kita tidak akan lahir sebagai orang hebat,” kata Bupati.

Kita sadari saat ini telah terjadi pergeseran norma seiring dengan perkembangan teknologi seperti gadget. Ketika bangun tidur, yang pertama kali dilihat adalah gadget, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan lainnya seolah gadget segalanya sehingga hampir melupakan tugas yang seharusnya sebagai istri atau suami, rasa kedekatan, kekeluargaan yang semakin lama semakin hilang. Oleh sebab itu, pandai-pandailah kita mengatur waktu dengan baik agar hal-hal yang penting tentang arti sebuah keluarga tersebut tidak hilang karena pengaruh teknologi, papar Bupati.  (MCSergai/vivi)