Mediacenter

Berkunjung ke Makam Datuk Renca di Pantai Cermin

Di pesisir Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai terdapat sebuah kompleks pemakaman yang menyimpan kisah sejarah yang menarik sekaligus misterius. Makam Datuk Renca, demikianlah situs ini dikenal, menyimpan dua makam yang diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir Ibrahim Syaiful Alamsyah dan Abdullah Talib, dua tokoh penting yang membawa seorang raja ke Mekkah pada masa lampau.

Menurut penuturan penjaga makam, kedua tokoh ini berasal dari Padang Ganting, yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Mereka juga keturunan keluarga Sembilan. Dalam perjalanan mereka ke Mekkah, kapal yang mereka tumpangi mengalami musibah dan pecah di daerah Pantai Cermin.

Ibrahim Syaiful Alamsyah dan Abdullah Talib kemudian dimakamkan di lokasi tersebut, yang kini dikenal sebagai Makam Datuk Renca. Keunikan makam ini tidak hanya terletak pada sejarahnya yang menarik, tetapi juga pada benda-benda peninggalan yang ada di dalamnya. Ada beberapa benda bersejarah yang kental dengan cerita yang bisa menarik minat para pengunjung.

Di depan pintu masuk makam, terdapat sebuah batu datar yang dipercaya sebagai alas pencucian kaki ketika sampai di Mekkah. Batu ini memiliki cerita misterius tersendiri, karena dikabarkan telah dua kali menghilang dan selalu kembali lagi ke tempat semula. Penjaga makam juga mengungkapkan bahwa batu tersebut semakin lama semakin melebar, menambah kesan misterius yang menyelimuti makam ini.

Makam Datuk Renca merupakan salah satu situs sejarah penting di Kabupaten Serdang Bedagai. Keberadaannya menjadi bukti nyata akan hubungan antara wilayah ini dengan perjalanan suci ke Mekkah pada masa lampau. Selain itu, misteri seputar batu alas pencucian kaki menambah daya tarik makam ini bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan cerita-cerita mistis.

Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah berupaya melestarikan Makam Datuk Renca sebagai cagar budaya. Diharapkan, dengan upaya pelestarian yang berkelanjutan, Makam Datuk Renca dapat terus menjadi destinasi wisata yang menarik dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

Selain dapat mempelajari sejarah perjalanan suci ke Mekkah, pengunjung juga dapat merasakan atmosfer menarik yang menyelimuti makam ini. Keberadaan batu alas pencucian kaki yang misterius menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan langsung keunikan situs ini.

Pelestarikan situs sejarah seperti Makam Datuk Renca tidak hanya untuk menjaga warisan budaya, tetapi juga untuk mengedukasi generasi mendatang tentang sejarah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui pelestarian yang tepat, situs ini dapat terus menjadi saksi bisu perjalanan dan perjuangan leluhur kita, serta menjadi sumber inspirasi bagi kita semua dalam menghargai sejarah dan budaya yang kaya.

Dengan semakin dikenalnya Makam Datuk Renca, diharapkan kawasan Pantai Cermin juga dapat berkembang menjadi destinasi wisata yang lebih luas, menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara, apalagi Pantai Cermin lebih banyak dikenal sebagai kawasan wisata pantai. Pemerintah dan masyarakat setempat diharapkan dapat bekerjasama dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan sejarah ini, sehingga cerita dan misteri yang terkandung di dalamnya dapat terus hidup dan memberikan inspirasi bagi banyak orang.

Keseluruhan, Makam Datuk Renca adalah bukti nyata dari perjalanan sejarah dan budaya yang kaya di Kabupaten Serdang Bedagai. Melalui upaya pelestarian dan promosi yang tepat, situs ini tidak hanya akan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, tetapi juga akan terus menjadi bagian penting dari warisan budaya kita yang harus dijaga dan dihargai. (Berbagai sumber/MC Sergai/Ini Sergai Loh).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Latest Posts