Mediacenter

Sei Sijenggi, Desa Wisata Buah Naga Organik yang Menggugah Selera

Sei Sijenggi merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Desa ini kini muncul sebagai salah satu destinasi wisata yang menawarkan keunikan dan daya tarik tersendiri. Berawal dari upaya seorang warga yaitu almarhum Bapak Ir. Suhardi, yang memulai budidaya buah naga di lahan miliknya, kini semangat tersebut telah menular ke seluruh warga desa, terutama di Dusun IV.

Tanaman kaktus yang relatif mudah dibudidayakan ini kini menjadi komoditas unggulan baru bagi petani setempat. Lebih dari 5 hektar lahan di desa tersebut telah dimanfaatkan untuk budidaya buah naga, yang dikelola oleh Kelompok Petani Buah Naga Sei Sijenggi. Kelompok ini dibentuk atas dasar kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi dari tanaman ini.

Buah naga, atau yang dikenal secara internasional sebagai dragon fruit, sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia. Berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, buah eksotis ini kini telah menjadi primadona di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Sei Sijenggi, buah naga yang ditanam secara organik ini tidak hanya menjadi produk pertanian tetapi juga ikon wisata yang mulai dikenal luas.

Masyarakat Sei Sijenggi tak hanya puas dengan hasil pertanian mereka. Dengan semangat gotong royong, mereka membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk mengembangkan desa mereka menjadi destinasi wisata yang berfokus pada buah naga organik. Potensi ini dioptimalkan melalui berbagai inovasi kuliner berbahan dasar buah naga yang menggugah selera. Wisatawan yang datang dapat menikmati berbagai olahan buah naga seperti jus segar, cendol naga, es krim buah naga, hingga puding yang lembut.

Selain nikmat, buah naga juga kaya akan manfaat. Kandungan vitamin C, serat, dan antioksidan yang tinggi menjadikan buah ini tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan. Fakta menarik lainnya adalah buah naga mengandung biji kecil yang dapat dimakan dan memberikan tekstur unik pada setiap hidangan yang diolah.

Untuk mendukung pariwisata, Pokdarwis Sei Sijenggi juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang. Aula pertemuan yang luas, kolam pancing yang asri, toilet umum yang bersih, dan homestay yang nyaman disiapkan bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman menginap di pedesaan. Dengan homestay yang berada dekat dengan kebun buah naga, wisatawan dapat merasakan sensasi tinggal di tengah alam sambil menikmati pemandangan hijau yang menenangkan.

Transformasi Sei Sijenggi menjadi desa wisata buah naga organik adalah bukti nyata bahwa semangat, kreativitas, dan kerjasama dapat mengubah wajah sebuah desa. Buah naga yang dulu hanya dipandang sebagai tanaman biasa, kini menjadi simbol kebanggaan sekaligus sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

Kunjungan ke Sei Sijenggi bukan hanya menawarkan wisata alam yang indah, tetapi juga pengalaman belajar yang mendalam tentang pentingnya gotong royong dan inovasi dalam mengembangkan potensi desa. Wisatawan yang berkunjung dapat langsung belajar dari petani tentang proses budidaya buah naga secara organik, dari awal penanaman hingga panen.

Sei Sijenggi kini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi alam yang ada dan mengandalkan semangat serta kreativitas masyarakat, setiap desa memiliki peluang untuk berkembang dan menjadi destinasi wisata yang menarik dan berdaya saing.

Jadi, tunggu apa lagi? Rencanakan kunjungan Anda ke Sei Sijenggi, desa wisata buah naga organik yang menggugah selera. Rasakan pesona alam pedesaan, nikmati kelezatan kuliner buah naga, dan alami keramahan masyarakat setempat yang menjadikan setiap kunjungan begitu berkesan. (Berbagai Sumber/Ini Sergai Loh).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Latest Posts