Bupati Soekirman Narasumber Seminar Pembangunan Monumen Toga Nainggolan

*Dengan Tondi yang bersatu sebagai bukti persatuan untuk anak cucu kita kelak

Medan, Tugu atau monumen adalah Pasadahon Tondi atau pemersatu hati dan jiwa kita. Dengan demikian kita perlu bersyukur mendapat berkat Tuhan, bahwa Pomparan Toga Nainggolan telah menggelar kegiatan ini guna menggagas, memprakarsai dan mewujudkan Pembangunan Monumen ini, meski terlambat namun lebih baik dari pada tidak sama sekali. Demikian paparan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman saat menjadi Pembicara pada Seminar Pembangunan Monumen Toga Nainggolan bertempat di Aula RSU Royal Prima Medan, Jumat (1/3).

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Dewan Pembina DPP Keluarga Besar Nainggolan (KBN) DR RE Nainggolan, Ketua Umum DPP KBN Kombes Pol (Purn) Alisman Nainggolan, Pengamat Budaya Prof DR Bungaran Antonius Simanjuntak, DR Parapat Gultom, serta pengurus DPP KBN se-Indonesia. Lebih lanjut disampaikan Bupati bahwa Marga Nainggolan adalah bagian dari orang Batak yang isi sesuai dengan kulitnya, yaitu watak yang konsisten dengan apa yang dikatakannya.

“ Saya selalu mengatakan bahwa kearifan lokal harus terus dapat dilanjutkan, dan siapa lagi yang akan melanjutkan kecuali anak cucu kita sendiri. Maka ajarkan tanggung jawab sosial bagi anak-anak kita agar menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mempertahankan adat dan budaya agar tidak hilang tergerus budaya luar maupun perkembangan teknologi,” ujarnya. Bupati juga merasa risau dengan masih banyaknya anak-anak kita yang  belum mengerti asal-usul orang Batak. Secara legendaris dan historis menurut keterangan-keterangan opung atau orang tertua dulu diprediksi bahwa nenek moyang orang Batak adalah keturunan Majapahit dahulu.

Hal ini bisa saja benar atau salah, dan semua butuh pembuktian lebih lanjut lagi dan kita rumuskan bersama. Penyampaian ini tidak ada maksud lain selain untuk memancing rasa keingintahuan generasi Batak tentang asal-usul, budaya dan kearifan lokal lainnya yang tidak boleh hilang. Bupati juga mengucapkan selamat dan sukses untuk rencana pembangunan “ Monumen Toga Nainggolan”  ini, dengan Tondi yang bersatu saya yakin kita akan dapat mewujudkannya, sebagai bukti persatuan untuk anak cucu kita kelak.

Sebelumnya Ketua Panitia Pembangunan Monumen Toga Nainggolan, Sudirman Nainggolan menyampaikan bahwa seminar ini mengambil tiga topik yaitu pertama, Peradaban Suku Batak Terhadap Budaya, Agama dan Lingkungan Sosial, kedua Pembangunan Tugu/Monumen Menurut Pandangan Suku Batak, dilihat dari Latar Bisa Sejarah, Silsilah serta Maksud dan Tujuan, dan ketiga Hakikat Perkumpulan (Parsadaan) Klan/Marga, dilihat dari Filosofi terbentuknya, ragam konflik internal dan solusinya, serta tujuan dan harapan, katanya.

Sementara itu Ketua DPP KBN DR RE Nainggolan mengapresiasi dan kehormatan atas kehadiran kita semua khusus kepada para narasumber yang ilmunya jangan kita sia-siakan sebab sangat berbobot dan bermanfaat seperti Bupati Sergai Ir H Soekirman serta para guru besar budaya di Indonesia. Dikemukakannya bahwa seminar ini adalah wadah silaturahmi untuk mempersatukan persepsi pembangunan monumen marga Nainggolan. Hal ini disebabkan diantara silsilah Raja Lottung, hanya monumen marga Nainggolan yang belum ada.

“ Kami sangat rindu atas buah persatuan dan kebersamaan marga Nainggolan seperti halnya marga-marga dari Raja Lottung yang telah memiliki monumen,” tukasnya. Oleh karenanya kami sangat berkeinginan Pembangunan Monumen ini akan terwujud sesuai harapan dan penempatannya yaitu di Samosir sejalan dimulainya kegiatan ini pada awal bulan Maret, wujud dari semangat dan nafas yang baru, pungkasnya. MC Sergai/vivi

548 Views

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *