Mediacenter

Sei Rampah,

Salah satu sektor yang paling terdampak pasca pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah pariwisata. Penurunan angka kunjungan wisatawan jadi salah satu indikator paling jelas akan hal tersebut dan untuk itu diperlukan strategi yang tepat untuk membangkitkan kembali gairah pariwisata di Provinsi Sumatera Utara, terkhusus di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Hal tersebut menjadi agenda utama dalam rapat yang dilaksanakan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sergai, Pemkab Deli Serdang dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), bertempat di Kantor Bappeda Kabupaten Sergai, Senin (22/02/2021).

Pelaksana harian (Plh.) Bupati Sergai H.M. Faisal Hasrimy, AP, MAP, yang menghadiri dan sekaligus membuka kegiatan rapat tersebut menyampaikan jika Kabupaten Sergai memiliki potensi pariwisata yang masih perlu dimaksimalkan. Ia meyakini kalau potensi ini akan tergali maksimal jika setiap pihak yang terlibat di dalamnya dapat membentuk mindset atau pola pikir yang berkesinambungan dalam mengelola sumber daya yang sudah ada, utamanya pada aspek packaging.

“Mari kita berpikir untuk meningkatkan kualitas dari modal yang sudah kita punya. Kita bisa melihat dan belajar dari banyak sumber untuk ini. Terapkan prinsip ATM: amati, tiru dan modifikasi,” papar Plh. Bupati.

Riwayatnya yang pernah mengabdi di Pemprovsu membuat Faisal Hasrimy mengetahui benar concern Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menggali potensi-potensi luar biasa dari wisata yang tersebar di Provinsi Sumut.

“Maka dari itu, rasanya naif sekali kalau kita yang ada di Pemda tidak ikut berinisiatif dalam mengemas pariwisata yang ada di daerah masing-masing. Hari ini pihak provinsi yang diwakili bidang terkait hadir. Hal ini menunjukkan jika mereka sangat peduli kepada kita. Kepedulian itu juga bisa kita lihat dari program-program baik yang mereka canangkan demi menggenjot sektor pariwisata. Untuk itu ayo kita dukung dengan tindakan,” ajaknya.

Terakhir, Faisal berpesan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang apapun tidak berakhir hanya sebagai acara seremoni.

“Bukan masanya lagi setiap kegiatan dan rencana hanya terhenti sebagai seremoni belaka. Harus benar-benar diusahakan bagaimana konsep dan rencana bisa diubah menjadi hal yang konkrit. Kita harus berorientasi pada tindakan, ciptakan lompatan besar,” tandasnya.

Sementara itu Kasubbid Ekonomi, Bidang Perencanaan Ekonomi, Kemaritiman, dan SDA yang mewakili Bappeda Sumut, Ika Hardina Lubis, menerangkan jika sektor pariwisata Provsu mengalami penurunan yang sangat tinggi selama masa pandemi, bahkan mencapai persentase 90% lebih.

“Menyikapi hal tersebut, Gubernur Sumut merasa perlu untuk dilakukan optimalisasi destinasi wisata unggul, penciptaan destinasi wisata baru dan penguatan desa wisata sebagai strategi percepatan pembangunan ekonomi Sumut,” jelas Ika.

Dia melanjutkan, ada 8 indikator pembangunan desa wisata, yang merupakan salah satu prioritas, di Sumut yaitu penyusunan masterplan, grand design dan DED, promosi wisata dan pelatihan SDM Pariwisata, Penataan Kawasan, Pelatihan UMKM dan promosi produksi UMKM, pelatihan IKM dan promosi produk IKM, pembentukan dan pendampingan BUMDes, pembangunan infrastruktur dasar, pelatihan dan pendampingan masyarakat seperti pemberian bantuan alat pertanian, pemberian bibit dan lain sebagainya dan terakhir penataan lingkungan hidup.

“Di Sergai sendiri ada 3 destinasi Desa Wisata utama yaitu di Pulau Berhala, Desa Melati II dan Kampung Nipah di Desa Sei Nagalawan. Kita tentu berharap, melalui pertemuan ini, kita bisa mencapai konklusi yang positif terhadap pariwisata di Sumut sehingga wisatawan tidak lagi hanya mengetahui perihal Danau Toba saja, namun juga destinasi yang tersebar di banyak daerah di Sumut,” harapnya.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Bappeda Kabupaten Sergai Ir. Hj. Prihatina, M.Si, Kadis Poraparbud Sergai Sudarno S.Sos, mewakili Dinas PMD Provsu dan Deli Serdang, mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provsu dan Deli Serdang serta mewakili Bappeda Deli Serdang. (MC/Sergai/Ardi)