Setiap orang tentu memiliki pilihan untuk menjalankan apa yang ingin mereka tekuni. Ada generasi millenial yang merantau dari kampung halaman mereka untuk mencari penghasilan. Namun, ada juga mereka yang ingin tetap berada di kampung halaman untuk mendukung perekonomian desa, salah satunya dengan memajukan tempat wisata.
Perlu kita ketahui bahwa pohon kelapa memang punya banyak manfaat, mulai dari batang, daun, hingga buahnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahkan limbah tempurung kelapanya pun bisa digunakan menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang lumayan tinggi. Limbah dari tempurung kelapa atau biasa masyarakat mengenalnya dengan batok kelapa ini dapat kita jadikan sebuah kerajinan yang bahan bakunya mudah didapat karena menggunakan bahan baku lokal. Apalagi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) banyak sekali sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah.
Salah satu desa yang masih memanfaatkan barang bekas atau limbah tempurung kelapa menjadi barang yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari bahkan bisa diubah menjadi barang yang berharga dan memiliki nilai jual adalah Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Sergai.
Desa Sentang merupakan salah satu desa di Kabupaten Sergai yang masyarakatnya lebih didominasi oleh etnis Melayu dan tinggal disekitar pesisir pantai. Sebagai daerah pesisir tentunya memiliki potensi untuk dikembangkan manjadi daerah wisata, namun permasalahannya belum semua daerah pesisir memiliki sumberdaya yang mampu mendukung pengembangan sektor pariwisata karena warga pesisir kebanyakan berprofesi sebagai nelayan, khusunya kaum perempuan yang juga tidak kalah penting dibanding kaum lelaki namun belum sepenuhnya mampu dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata tersebut.
Sergai punya ragam varian produk UMKM. Mulai dari produk kerajinan tangan hingga macam-macam kuliner. Melalui program Kemitraan Masyarakat yang di gelar oleh pihak Universitas Negeri Medan (UNIMED) beberapa bulan lalu, yang merupakan pengembangan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat membantu dalam meningkatkan kompetensi warga masyarakat khususnya kaum perempuan. Hal ini tentu memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Sergai khususnya di Desa sentang.
Lewat kegiatan ini masyarakat khususnya kaum ibu-ibu mampu mengolah limbah tempurung kelapa menjadi barang yang sangat berharga, limbah tersebut di sulap menjadi barang kebutuhan dapur atau hiasan rumah tangga, seperti tempat cuci tangan, gantung kunci, cangkir, asbak rokok, vas bunga, sendok nasi, tempat lampu belajar, dan hiasan rumah lainnya.
Mereka memanfaatkan lingkungan sekitar, karena sejatinya tempat tinggal mereka yang dekat dengan tempat wisata seperti pantai, sehingga hasil kerajinan tersebut bisa di jual langsung ditempat wisata dan ditawarkan kepada pengunjung pantai yang sedang berwisata. Kerajinan tangan tersebut merupakan cendramata Desa Sentang.
Selain di tawarkan secara langsung ke wisatawan hasil kerajinan tangan yang nantinya bisa kita jajakan lewat medsos. Seperti Facebook, Instagram, dan juga komunitas WhatsApp lainnya. Agar orang kenal dengan produk kita. Apalagi di daerah Sergai Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu yang dekat dengan wisata pantai, selalu ramai dengan wisatawan yang bisa kita manfaatkan sebagai ladang perekonomian, sehingga tak heran jika Kabupaten Sergai Tanah Bertuah Negeri Beradat memiliki ciri khas berbagai makanan, dan barang-barang kerajinan tangan (suvenir).
Ayo kita bangkitkan karya seni pemuda-pemudi Sergai kita dengan membeli dan mempromosikan produk lokal kita dengan begitu akan menciptakan lapangan pekerjaan serta menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat khusnya bagi kaum ibu-ibu karena tersedianya kegiatan yang menambah penghasilan mereka, tak hanya menambah penghasilan tetapi juga meningkatkan keterampilan masyarakat. Ayo kita cintai produk lokal kita. (Berbagai sumber/ISL).