Mediacenter

Kota Pari, Desa dengan Bermacam Muasal Nama

Walau ada kata “Kota” di namanya, Kota Pari adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Tak cuma itu yang unik. Kata “Pari” pada desa ini juga punya asal muasal yang tidak hanya satu versi, tapi ada empat!

            Bersumber dari informasi warga desa, keempat versi kisah asal usul nama Pari pada desa itu dibuka dari cerita pertama di mana berhubungan dengan letaknya yang dikelilingi oleh pantai. Di salah satu pantai tersebut konon menjadi tempat berkumpulnya ikan pari. Jumlah ikan pari yang ada di pantai sangatlah banyak, sehingga tidak sulit bagi siapa saja untuk menangkapnya.

            Seiring berjalannya waktu keberadaan ikan pari dengan jumlah yang melimpah ruah di desa ini terdengar hingga ke desa-desa lain dan membuat banyak penduduk yang berasal dari desa lain berdatangan untuk menangkap ikan pari. Orang-orang yang berasal dari desa-desa lain tidak mengetahui apa nama desa ini dulunya, begitu juga dengan penduduk setempat tidak memiliki julukan untuk desanya. Alhasil, mengingat di pantai desa ini begitu banyak ikan pari akhirnya orang-orang dari luar desa menjulukinya dengan sebutan Kota Pari.

            Sebabnya jelas: karena menurut cerita ikan pari yang melimpah ruah itu terlihat bagaikan kota, sehingga jumlahnya yang sangat banyak, dan lama kelamaan orang-orang menjadi terbiasa dengan julukan Kota Pari tersebut, hingga saat ini. Namun sayangnya saat ini ikan-ikan pari yang jumlahnya sangat banyak di pantai itu menurut cerita penduduk sudah sangat jarang bahkan nyaris tidak pernah ditemukan lagi, akibat terus-terusan ditanggkap dan diperjuabelikan.

            Selanjutnya versi cerita kedua, masih berkaitan dengan ikan pari namun dengan versi cerita yang berbeda. Menurut cerita sebagian warga, pada saat musim hujan sering sekali terjadi banjir, akan tetapi tidak di desa kota pari karena bentuk desanya yang menyerupai bentuk badan ikan pari, dengan kata lain desa ini sedikit lebih tinggi daratannya ketimbang desa-desa yang lain. Hal itu membuat desa ini terlindung dari bencana banjir kita debit air hujan sedang tinggi.

            Kisah ketiga, juga masih tak jauh-jauh dari tentang ikan pari namun dengan verisi cerita yang berbeda dari dua cerita sebelumnya. Konon, dulu di desa ini ada banyak tempat-tempat pengumpulan ikan atau yang saat ini sering disebut dengan istilah TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Dulu orang-orang desa menyebutnya dengan istilah “Tangkahan”. Hampir di tiap tangkahan atau TPI tersebut, jenis ikan yang paling banyak adalah ikan pari, karena itulah akhirnya orang-orang yang berdatangan dari luar desa akhirnya akrab menyebutnya dengan Kota Pari.

            Kisah ini paling berbeda dari ketiga cerita sebelumnya. Bila kisah cerita sebelumnya tentang ikan pari, kisah keempat ini tidak ada hubungannya dengan ikan pari. Kisahnya, desa ini banyak dihuni oleh para pendatang atau imigran. Para pendatang tersebut berasal dari berbagai macam daerah, salah satunya yaitu pendatang yang berasal dari daerah yang bernama Pare-pare.     Lalu kemudian penduduk setempat menyebut mereka dengan Pare-pare begitu juga dengan penduduk yang berasal dar luar desa. Seiring berjalannya waktu sebutan Pare-pare tersebut kemudian berubah manjadi Kota Pari.

            Itulah beberapa cerita sejarah Desa Kota Pari. Menurut para informan yang merupakan penduduk Desa Kota Pari, dari keempat cerita sejarah tersebut, cerita yang paling populer atau yang paling kuat kebenarannya adalah cerita yang pertama dan ketiga…(berbagai sumber/ISL).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Latest Posts