Sudah menjadi rahasia umum bahwa membaca merupakan aktivitas yang memiliki banyak manfaat, namun masih banyak di antara kita yang malas melakukannya, padahal membaca buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan.
Mengutip laman pendis.kemenag.go.id, membaca dapat dianalogikan seperti menuang air dari cerek. Jika isi cerek adalah susu maka yang keluar susu. Jika cerek isinya kopi, maka yang keluar adalah kopi. Sama halnya ketika kita berbicara. Apa yang keluar dari mulut adalah hasil bacaan yang selama ini kita konsumsi. Terlebih jika ingin menjadi penulis, membaca merupakan amunisi dalam mengembangkan paragraf-paragraf.
Membaca juga mampu meningkatkan konsentrasi. Bagi siswa yang ingin memiliki konsentrasi yang baik pada saat menerima pelajaran, cobalah membaca 10-15 menit sebelum pelajaran dimulai. Aktivitas membaca sesaat sebelum dimulainya pelajaran dapat membantu meningkatkan konsentrasi otak dalam merespons dan merekam fenomena yang ada di sekitar, termasuk mata pelajaran. Dalam kaitan ini, kita pernah melihat upaya sosialisasi budaya membaca 15 menit sebelum pelajaran yang menjadi bagian dari Gerakan Literasi Sekolah.
Tingkatkan Minat Baca di Sergai
Upaya dalam meningkatkan minat baca bagi masyarakat khususnya para pelajar di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kabupaten Sergai menggelar ragam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Beberapa waktu lalu, Dinas Perpusip bersama Dinas Sosial Kabupaten Sergai berkolaborasi melaksanakan Kegiatan Gerakan Literasi Anak (Geliat) bagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) dalam mengembangkan kemandirian dan berinovasi di era digital pada 8 Juli 2022 lalu.
Kegiatan ini menghadirkan mobil perpustakaan keliling. Bupati Sergai H Darma Wijaya yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan jika membaca harus dijadikan sebuah hobi sejak dini untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, karena membaca adalah jendela dunia.
Taka hanya itu saja, Dinas Perpusip juga menggandeng sekolah-sekolah baik tingkat SD maupun SMP untuk melakukan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk kemitraan bersama dalam usaha pembinaan perpustakaan sekolah dan pelayanan mobil perpustakaan keliling, serta peningkatan gerakan literasi sekolah.
Selain mnelaksanakan MoU untuk menjalin kemitraan dengan berbagai sekolah, Dinas Perpusip juga menggelar kegiatan mendongeng dalam rangka program transpormasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Kegiatan ini berlangsung pada bulan Juni 2022 lalu.
Kadis Perpusip Sergai Elinda Sitianur menyampaikan jika Segiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk Upaya peningkatan minat baca masyarakat sejak usia dini. Selain itu juga sebagai pembelajaran tehnik mendongeng bagi guru TK/PAUD.
“ Semoga kegiatan ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar dan diharapkan dengan kegiatan mendongeng ini para siswa dapat menambah wawasan, mengenal dan berkunjung ke Perpustakaan serta dapat melestarikan dan menceritakan kembali cerita rakyat yang ada di seluruh daerah se-Indonesia,” ujar Elinda.
Ia menambahkan melalui kegiatan ini harapannya dapat menambah keterampilan dan keberanian siswa/i untuk tampil di depan umum dalam menyampaikan cerita-cerita rakyat Indonesia.
Tahun 2021 lalu, Dinas Perpusip Kabupaten Sergai menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis SDM dan Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK SPP) bagi Pengelola Perpustakaan Desa untuk meningkatkan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
“ Dengan diadakannya kegiatan bimtek ini diharapkan bagi pengelola perpustakaan di desa bisa menambah wawasan dan pengetahuan mengenai transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dan bisa menerapkan ilmu yang didapatkan untuk kemajuan serta inovasi diperpustakaan desanya,” tutup Kadis Perpusip Elinda Sitianur. (Berbagai sumber/KAMI Sergai).
Tinggalkan Balasan