Pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tahun ini di Kabupaten Sergai, beberapa penekanan telah disampaikan untuk memastikan perhatian yang lebih baik terhadap pembangunan pertanian dan pembangunan daerah secara keseluruhan. Dalam dokumen perencanaan pembangunan yang lebih tinggi, disarankan agar target-target indikator pembangunan daerah disesuaikan dan diperhatikan secara cermat.
Langkah-langkah yang diusulkan mencakup evaluasi hasil Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sergai tahun 2023 untuk mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung. Selain itu, perlu mendukung program-program prioritas dan strategis di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten. Terakhir, disarankan agar skala prioritas pembangunan disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan dan sumber daya yang tersedia.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kementerian Pendidkan Kebudayaan Riset dan Teknologi Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Reinhard Rasoki Togi Gultom, ST dan Kabid Perencanaan, Pengendalian & Evaluasi Pembangunan Bappeda Provinsi Sumut Oktavia Siska Yanti, SH, Asisten Direktur Bank Indonesia Kanwil Sumatera Utara Aegina S Surbakti, perwakilan unsur Forkopinda Sergai, Plh Sekdakab Sergai Drs Fajar Simbolon, M.Si dan jajaran Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Sergai serta undangan lainnya.
Salah satu dari tujuh program yang diusung oleh Bapak Bupati Kabupaten Serdang Bedagai adalah Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan. Ini bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku petani agar lebih mandiri dan berkelanjutan. Salah satu penekanan dari program kesejahteraan masyarakat adalah pembinaan Petani Muda/Milenial. Sektor Pertanian menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Serdang Bedagai. Penyuluh pertanian dianggap sebagai ujung tombak dalam keberhasilan penyuluhan dan pertanian di lapangan. Salah satu kekhawatiran adalah menurunnya minat para pemuda dalam usaha dan bisnis pertanian, sehingga pembinaan bagi mereka sangat diharapkan. Demikian disampaikan oleh Kabid Perencanaan, Pengendalian & Evaluasi Pembangunan Bappeda Provinsi Sumut, Oktavia Siska Yanti, SH.
Menurut beliau, ada 4 hal yang menjadi prioritas pembangunan, yaitu: Peningkatan Sumber Daya Manusia, Peningkatan Ekonomi, Infrastruktur, serta Sarana dan Prasarana. Untuk peningkatan SDM, beberapa langkah akan dilakukan ke depan, termasuk pembinaan petani muda dan petani milenial.
Salah satu langkah yang direncanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai adalah Program Kegiatan Peningkatan SDM bagi Penyuluh dan Petani. Untuk mengantisipasi berkurangnya tenaga kerja muda di bidang pertanian, fokus saat ini adalah pada pendataan petani muda/milenial dan pengembangan program kegiatan pendampingan bagi mereka. Petani muda tersebut dibagi menjadi 3 kategori yaitu :
1. Petani Muda Pemula:
Petani muda pemula adalah individu yang baru saja memulai perjalanan mereka dalam dunia pertanian. Mereka mungkin memiliki sedikit atau tidak ada pengalaman sebelumnya dalam pertanian dan masih dalam tahap belajar dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan mereka dalam praktik pertanian.
Ciri-ciri:
berusia muda rentang 17-39 tahun, Mungkin memiliki latar belakang non-pertanian atau baru saja memulai warisan keluarga pertanian. Belajar dan mencoba berbagai praktik pertanian, teknologi, dan manajemen usaha pertanian. Memulai perjalanan mereka dengan semangat dan tekad untuk belajar dan tumbuh dalam bidang pertanian. Dan biasanya karena keterbatasan modal usaha mereka rentan menjadi buruh kasar seperti tukang bangunan, pekerja penjaga toko, bengkel dan pekerjaan serabutan yang bukan berhubungan dengan dunia pertanian.
2. Petani Muda Mandiri:
Petani muda mandiri adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk mengelola usaha pertanian mereka secara independen. Mereka telah membangun pengetahuan, keterampilan, dan jaringan yang memungkinkan mereka mengambil keputusan sendiri dalam operasi harian dan pengembangan usaha pertanian.
Ciri-ciri:
Mampu membuat keputusan secara mandiri tentang operasi pertanian. Memiliki pengetahuan yang baik tentang praktik pertanian, manajemen sumber daya, dan teknologi pertanian. Sering kali memiliki kemandirian finansial dan dapat mengelola keuangan usaha pertanian mereka sendiri.
Dapat menyelesaikan masalah dan mengatasi tantangan yang muncul dengan kreativitas dan inovasi.
3. Petani Muda Sukses:
Petani muda sukses adalah mereka yang mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam usaha pertanian dan menghasilkan dampak positif dalam industri pertanian. Kesuksesan mereka dapat diukur dari berbagai aspek, termasuk produktivitas, profitabilitas, keberlanjutan, dan kontribusi terhadap komunitas lokal atau industri pertanian secara keseluruhan.
Ciri-ciri:
Mencapai tujuan-tujuan mereka dalam pertanian, baik itu finansial maupun social, Memiliki usaha pertanian yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan, Berkontribusi pada inovasi dan perkembangan dalam industri pertanian, Memiliki reputasi yang baik di antara sesama petani dan dalam komunitas pertanian.
Ketiga kategori tersebut dilakukan pendampingan dan pembinaan yang berbeda sesuai kebutuhan dan spesifik ketertarikan para pemuda dalam mengelola usaha bidang pertaniannya.
Semoga kedepan pertanian di kabupaten Serdang bedagai dapat dikelola lebih baik lagi dari hulu ke hilir berada tangan para pemuda dengan dukungan dan yang memberdayakan kreativitas dan inovasi mereka. Sergai maju terus. (Media Center Sergai).
Meiliana Veronica Ginting, SP, MP (penulis adalah Penyuluh Pertanian Ahli Muda pada Dinas Pertanian )