Mediacenter

Jejak Sejarah Tuan Syekh Zainuddin di Simpang Tiga Pekan Perbaungan

Simpang Tiga Pekan, sebuah kawasan yang terletak di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menyimpan sepenggal kisah sejarah yang menarik. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, sebuah rumah tua berdiri kokoh, menjadi saksi bisu perjalanan waktu. Rumah ini adalah peninggalan Tuan Syekh Zainuddin, seorang tokoh agama yang pernah menjabat sebagai Mufti Kesultanan Serdang pada masa kepemimpinan Sultan Sulaiman Shariful Alamshah.

Saat ini, rumah tersebut dihuni oleh Siti Nuraini, keponakan dari Tuan Syekh Zainuddin. Menilik dari segi arsitektur, rumah ini memadukan gaya Belanda dengan ornamen Melayu. Ciri khas gaya Belanda terlihat dari bentuk bangunan yang simetris, jendela besar, dan pintu tinggi. Sementara itu, sentuhan Melayu tampak pada ukiran-ukiran yang menghiasi dinding dan atap rumah. Perpaduan kedua gaya arsitektur ini menciptakan kesan unik dan menarik.

Tuan Syekh Zainuddin bukan hanya sekadar tokoh agama, tetapi juga merupakan seorang pemimpin spiritual yang memiliki pengaruh besar di Kesultanan Serdang. Sebagai Mufti, beliau bertanggung jawab atas berbagai aspek keagamaan dan hukum Islam di kerajaan tersebut. Keberanian dan kebijaksanaannya dalam menyelesaikan berbagai masalah keagamaan membuatnya sangat dihormati oleh masyarakat dan Sultan Sulaiman Shariful Alamshah.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, rumah ini kurang terawat dan tampak kusam. Cat dinding yang mengelupas dan kayu-kayu yang mulai lapuk menjadi pemandangan yang cukup memprihatinkan. Siti Nuraini menyebut, di dalam rumah tidak banyak barang-barang klasik peninggalan sejarah yang tersisa. Hanya beberapa perabot tua dan foto-foto keluarga yang masih tersimpan rapi.

Meskipun kondisinya kurang terawat, rumah ini tetap memiliki nilai sejarah yang tinggi. Keberadaannya menjadi bukti nyata dan saksi perkembangan sejarah Melayu di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat. Rumah ini juga menjadi saksi bisu atas kejayaan Kesultanan Serdang pada masa lampau. Setiap sudut rumah ini menyimpan cerita dan kenangan yang tak ternilai harganya, yang jika dirawat dengan baik, dapat menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi bagi generasi mendatang.

Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah menetapkan rumah ini sebagai salah satu cagar budaya yang dilindungi. Upaya pelestarian pun telah dilakukan, namun masih diperlukan perhatian lebih agar rumah ini dapat tetap berdiri kokoh dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya situs-situs bersejarah seperti rumah ini sangatlah penting, agar kita semua dapat bersama-sama menjaga dan melestarikan peninggalan bersejarah ini.

Potensi Wisata Sejarah

Selain nilai sejarahnya, rumah ini juga memiliki potensi wisata yang cukup besar. Wisatawan dapat berkunjung untuk melihat langsung arsitektur unik rumah ini dan belajar tentang sejarah Tuan Syekh Zainuddin. Dengan pengelolaan yang baik, rumah ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Serdang Bedagai.

Rumah peninggalan Tuan Syekh Zainuddin ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya. Keunikan arsitektur rumah ini, yang memadukan gaya Belanda dan Melayu, menjadi salah satu daya tarik utama.

Untuk mendukung pengembangan wisata sejarah di tempat ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat setempat, dan sektor swasta. Fasilitas penunjang seperti area parkir yang memadai, pusat informasi wisata, serta penataan lingkungan sekitar rumah perlu ditingkatkan agar dapat memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Selain itu, promosi yang efektif melalui berbagai media juga perlu dilakukan untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. (Berbagai sumber/MC Sergai/Ini Sergai Loh).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Latest Posts