Sei Rampah,
Masih belum maksimalnya edukasi penyakit HIV/AIDS di masyarakat rawan memicu berbagai dampak buruk sosial. Diskriminasi dan stigma buruk terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) ditambah dengan pengetahuan masyarakat terhadap bahaya aktivitas buruk yang memicu penularan HIV/AIDS juga masih memprihatinkan, seperti yang disampaikan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir. H. Soekirman melalui Kepala Dinas Kesehatan, dr. Bulan Simanungkalit M.Kes.
“Orang dengan HIV/AIDS mendapat perlakuan buruk dari masyarakat karena ketidaktahuan publik terhadap penyakit ini. Ditambah dengan mitos tak berdasar, stigmatisasi ini semakin kuat dan mendiskriminasi penderita. Padahal publik harus tahu, HIV AIDS tidak akan menular hanya karena interaksi fisik biasa seperti bersalaman atau sentuhan normal,” jelas dr. Bulan.
Bahkan ada kasus di mana Ibu hamil dengan HIV/AIDS yang seharusnya mendapat perhatian khusus dari masyarakat atau petugas kesehatan akhirnya harus melahirkan bayi dengan HIV/AIDS hanya karena rasa takut membuka diri akibat tekanan sosial. Padahal bayi yang dikandung ODHA masih punya peluang besar lahir dan tumbuh sehat, kata dr. Bulan lagi.
Didasari oleh kesadaran pentingnya diseminasi informasi sekaligus bertepatan dengan hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 01 Desember 2019, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) melalui Dinas Kesehatan melaksanakan pemeriksaan dan memberikan penjelasan terhadap warga binaan Polres Sergai tentang bahaya HIV/AIDS dan Narkoba serta menyebarkan brosur edukasi tentang HIV/AIDS kepada pengguna jalan lintas Sumatera Utara, Rabu (04/12).
“Kita melakukan pemeriksaan HIV kepada warga binaan di Polres Sergai sebagai upaya antisipasi penularan HIV itu sendiri. Dengan mengetahui data penderita setidaknya pihak terkait dapat mangambil tindakan preventif untuk meminimalisir penyebaran virus ini,” harap dr. Bulan.
Masing-masing individu, tambah Kadis Kesehatan lagi, harus mencintai diri sendiri, peduli pada tubuh dan kesehatan agar lebih waspada dan hati-hati dalam bertindak, menghindari perilaku menyimpang yang pada akhirnya bisa berakhir buruk bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga buat orang lain.
dr. Bulan mengajak masyarakat mari bersama antisipasi penularan HIV/AIDS khususnya melalui penggunaan jarum suntik narkoba karena ini bukan melulu tugas Dinas Kesehatan, tapi juga komitmen dan sinergitas segenap pihak untuk mencegah bencana sosial yang lebih besar dan utamanya demi membentuk generasi bangsa yang lebih baik lagi.
Dalam kegiatan yang sama juga dilakukan pemberian pita merah dan brosur yang berisi informasi perihal program penanggulangan HIV/AIDS yang mengusung jargon “3 Zeroes”. Program ini sendiri terdiri dari “Zero New HIV Infection (tidak ada temuan baru), Zero Stigma and Discrimination (tidak ada stigma dan diskriminasi) and Zero AIDS Related Death (tidak ada kematian).
Turut Hadir Pada Acara tersebut Kapolres Sergai AKBP. Juliarman Eka Putra Pasaribu S.Sos, SIK, M.Si. beserta Jajaran dan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sergai.(Mc/Sergai/Nurul)