Refleksi Akhir Tahun 2019 Pemkab Sergai

Oleh : Drs Akmal AP M.Si

Kadis Kominfo Kabupaten Sergai

Di penghujung tahun 2019 tepatnya pada minggu terakhir bulan Desember, kita masih disibukkan dengan bermacam kegiatan yang harus diselesaikan. Bukan karena jadwal penyelesaiannya meleset, namun lebih disebabkan anggaran kasnya memang harus dikerjakan pada minggu terakhir bulan Desember ini. Mengikuti jadwal penuntasan agenda itu, termasuk juga proyek pekerjaan yang semestinya diselesaikan pada akhir bulan Desember ini. Proyek itu tentu sudah dikerjakan pada awal tahun, karena tendernya pun memang sudah dilaksanakan di awal tahun 2019 yang lalu.

Kita tentu berharap, pekerjaan proyek tersebut dapat diselesaikan. Seperti halnya proyek pembangunan jalan skala kabupaten yang menyebar hampir di semua kecamatan. Kesemuanya itu sudah dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Namun demikian, masih ada menyisakan pekerjaan. Sepertinya tak memungkinkan untuk diselesaikan pada akhir tahun 2019 ini. Diantaranya adalah proyek Pembangunan Masjid Agung Serdang Bedagai (Sergai). Masjid Agung ini berbiaya dari APBD Kabupaten Sergai tahun 2019.

Demikian juga dengan pembangunan gedung instalasi farmasi penyediaan obat Kabupaten Sergai. Itu juga sepertinya tak mungkin dapat diselesaikan pembangunannya pada akhir bulan Desember tahun 2019 ini. Artinya, ada 2 pekerjaan pembangunan fisik yang keduanya adalah bangunan gedung tak dapat mencapai target penyelesaian. Tentunya ini menjadi repleksi karena apa yang diharapkan itu tidak terwujud, acuannya adalah anggaran kas DPA masing-masing Dinas kita yang terkait.

Kesemuanya ini tentu menjadi instrospeksi dan potensi masalah itu akan selalu ada. Ini juga bagian dari resiko pekerjaan karena tak terselesaikan tepat waktu, jika acuannya adalah jadwal atau tanggal keramat yang sudah dilansir oleh BPKA Kabupaten Sergai. BPKA melansir tanggal keramat, kapan terakhir OPD harus mengajukan berkas untuk pencairan dan masuk ke dalam SIMDA keuangan daerah Kabupaten Sergai. Melewati dari batas tanggal yang sudah ditentukan maka dapat dipastikan tak akan dapat diproses pencairan uangnya. GU Nihil OPD harus sudah diajukan paling lambat tanggal 27 Desember 2019. Sedangkan GU nya sendiri harus sudah diajukan pada tanggal 13 Desember 2019. Begitu juga halnya denga LS terakhir diajukan adalah pada tanggal 24 Desember 2019. Beda lagi halnya dengan TU yang harus sudah diajukan pada tanggal 29 Nopember 2019. Itu semua menjadi tanggal keramat dalam mengajukan SPM semua jenis kegiatan atau rekening dalam dokumen DPA masing-masing OPD.

Di pojok lain, Dinas PMD masih harus melaksanakan kegiatannya dengan menutup tahun 2019 ini dengan kegiatan Pelantikan Kepala Desa (Kades) terpilih se-Kabupaten Sergai. Tentunya melantik Kades hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tanggal 30 Oktober 2019 yang lalu.  Ada sebanyak 120 Kades baru yang akan dilantik oleh Bupati Sergai. Momen di penghujung  dan sekaligus sebagai penutup tahun 2019 ini, akan digelar pada hari Selasa tanggal 31 Desember 2019. Tuntaslah sudah kerja-kerja penyelenggaraan Pemerintahan Desa dengan dilantiknya Kades terpilih tersebut. Artinya, memasuki tahun 2020 desa-desa se-Kabupaten Sergai sudah memiliki sang “primus interpares” yang akan menakhodai desanya, kemana desa akan dibawa oleh sang primus interpares tersebut? Hanya sang Kades sebagai pemimpin desanya yang bisa menjawab pertanyaan itu.

Di sudut yang berbeda, jauh sebelum menapaki tahun 2019 ini dipenuhi dengan pergulatan dan perbenturan kepentingan. Orientasinya adalah untuk mewujudkan cita-cita dan visi Kepala Daerah yaitu Bupati dan Wakil Bupati. Perbenturan kepentingan ini sangat terlihat dari masih tingginya tarik menarik ke-AKU-an alias ego sektoral masing-masing OPD. Masih muncul istilah kalau tidak AKU tak akan bisa itu berhasil dan sukses. Dalam membangun kebersamaan dan mewujudkan tujuan organisasi tak harus ada kata “AKU”. Namun yang mesti ada adalah kata “KITA”. Hal ini nampak dan terlihat jelas, ketika itu masih belum terpadu dan belum menyatu serta belum terintegrasinya sistem e-Planning dan e-Budgetting. Namun sejalan dengan itu pada triwulan terakhir tahun 2019, ego sektoral itu sudah mengendor sehingga sistem e-Planning dan e-Budgetting sudah dapat terintegrasi. Memang begitulah adanya untuk membuat dan menjadikan kebersamaan dan kekompakan itu terwujud dalam suatu kolaborasi yang harmonis harus saling mengendorkan urat saraf. Itu sudah menjadi langkah yang tepat dan tentunya bisa dipertahankan dan dilanjutkan pada masa yang akan datang.

Keterpaduan dan kolaborasi sehingga mewujudkan integrasi ini, tentunya turut menambah sinyal positif akan penilaian kinerja SAKIP Pemkab Sergai ke arah yang lebih baik. SAKIP yang saat ini berada pada nilai B, diharapkan dengan terintegrasinya sistem perencanaan dan penganggaran sampai kepada penatausahaannya, akan menjadikan SAKIP kita menuju nilai BB. Inilah cascading yang terstruktur menjadi sebuah langkah terobosan, dimana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara saja nilai SAKIP nya masih berkutat di C.

Di pojok yang berbeda, dimana segelintir orang masih berkutat dengan kritikan keras dan tajam terhadap kepemimpinan dwi tunggal BERSAUDARA, Soekirman dan Darma Wijaya yang masih tetap kompak dan bersama dalam memimpin Kabupaten Sergai. Justru pada momen itulah sedikit demi sedikit prestasi dan keunggulan kepemimpinan BERSAUDARA ini, mendapatkan perhatian dan apresiasi positif dari berbagai pihak akan prestasi yang diraihnya. Sederet prestasi diraih dan penghargaan pun ditorehkan. Dari mulai mendapatkan penghargaan dan apresiasi terhadap tertib pengelolaan keuangan yang tertinggi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yaitu memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP ini merupakan kali kedua Pemkab Sergai mendapatkannya.

Selanjutnya berturut diraih, mendapatkan peringkat ke-2 penilaian KPK RI sebagai Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara yang terkategori memiliki kepatuhan tinggi akan pemberantasan korupsi. Kriteria ini mengacu pada penilaian system Monitoring Centre for Prevention (MCP) koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi (Korsupgah) KPK RI. Linier dengan pencapaian kedua penghargaan itu, maka Kabupaten Serdang Bedagai pun mendapatkan penghargaan atau anugerah sebagai kabupaten dengan kepatuhan pelayanan publiknya berada pada posisi “hijau” dari Ombudsman RI. Ini berarti pelayanan publik di Kabupaten Sergai sangat baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah pelayanan publik yang mengacu kepada aturan dan perundangan yang berlaku.

Signifikan dengan penghargaan atau anugerah itu, berikutnya adalah menerima penghargaan sebagai lembaga atau badan publik pemerintah yang mana pelayanan informasi publiknya sangat terbuka. Atas keterbukaan ini Komisi Informasi Provinsi (KIP) Sumatera Utara melalui Gubernur memberikan anugerah keterbukaan informasi publik sebagai lembaga pemerintah dengan kategori “informatif”. Banyak lagi penghargaan sebagai apresiasi dari pemerintah baik tingkat provinsi maupun tingkat pusat. Terakhir sebagai penutup tahun 2019 ini, Pemkab Sergai kembali menorehkan pengharagaan sebagai Daerah Tertib Ukur dan Pasar Tertib ukur dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan yang diterima oleh Bupati Sergai. Inilah mungkin penghargaan penutup tahun 2019.

Kerja keras dan cerdas pada akhir tahun 2019 ini, di bawah komando Sekretaris Daerah terfokus pada persiapan gebyar Hari Jadi ke-16 Kabupaten Sergai. Sepertinya, semua begerak ke depan mewujudkan agenda besar perayaan Hari Jadi ke-16 Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat ini. Hari Jadi yang istimewa ini jatuh pada 7 Januari 2020. Berbagai macam kegiatan akan digelar, diantaranya adalah “Pemecahan Rekor MURI dengan kegiatan Kenduri Makan dengan Menu Gizi Seimbang”.

Fokus pemecahan rekor MURI bertumpu pada jumlah peserta kenduri terbanyak makan dengan menu “Gizi Seimbang” menggunakan piring berjumlah 10.016 orang. Hal ini berarti bahwa jumlah piringnya juga sebanyak 10.016 piring. Angka terakhir yaitu “16” menggambarkan Hari Jadi ke-16 Kabupaten yang kita cintai ini. Semoga kerja keras dan cerdas di bawah komando Sekretaris Daerah H M Faisal Hasrimy ini, dapat menorehkan rekor muri. Tentunya prestasi ini, nantinya akan menjadi penyemangat dan pembuka tahun 2020. Semuanya ini perlu kebersamaan, kekompakan dan kolaborasi dengan saling mendukung dan menguatkan seluruh stakeholder di Kabupaten Sergai tercinta.

Dari segi upaya untuk tetap hidup sehat, masih banyak teman-teman kita yang sakit dan harus dirawat inap di rumah sakit. Tentu ini semua kita doakan kiranya mereka cepat sembuh. Ada juga di tahun 2019 ini tidak dapat lagi bersama dengan kita. Karena sudah almarhum, meninggal dunia. Padahal umur tidak menjadi ukuran hidup. Ada yang masih muda sudah meninggal, konon lagi yang tua juga akan meninggal. Tak ada yang bisa menahan atau menghempangnya. Teruslah tetap berolah raga walaupun sesaat dan jaga kesehatan.

Lain lagi halnya dengan sahabat kita yang tersandung masalah hukum dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Tak ada hari tanpa memikirkan kapan momen kebebasan itu dapat diraih. Taklah etis apabila disebutkan sahabat sesama Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersandung masalah hukum karena akan mengundang kesedihan dan luka yang mendalam. Semuanya itu menjadi pembelajaran bagi kita agar lebih berhati-hati dalam bertindak. Tentunya harus mengikuti dan mengacu kepada norma dan peraturan yang berlaku. Tak luput juga Kepala OPD lainnya, dalam benak kita semua tentu bagaimana caranya agar kita tidak tersangkut dalam masalah hukum. Hal ini tentu akan menjadi bahan pikir dan koreksi untuk menapaki jalan panjang yang mungkin akan penuh dengan onak dan duri pada tahun 2020.

Belum lagi dipandang dari sudut agama atau religi. Kita masih sering mengabaikan panggilan azan, untuk melaksanakan sholat berjamaah di tengah aktifitas kita menyelesaikan pekerjaan. Itu masihlah mending ketimbang mengabaikan panggilan azan untuk sholat berjamaah, lalu berleha-leha dengan aktifitas yang tak bermanfaat. Akan tetapi itupun tetap salah. Sebaiknya, jika masuk waktu sholat dan azan telah berkumandang, maka penuhilah panggilan azan itu untuk melaksanakan sholat. Toh, juga kerja ini tak ada habisnya. Setidaknya kita mendapat kemuliaan di hadapan sang Khaliq yang mana jiwa kita dalam genggamanNYA. Itu semua menjadi koreksi bagi kita. Waktu habis tapi tak ada kebaikan yang diperoleh, bahkan lebih kepada menambah dosa.

Demikian ulasan singkat menutup tahun 2019 ini sebagai bahan perenungan, introspeksi dan refleksi akan semua aktifitas kita. Pada akhirnya, tentu kita semua berdoa kiranya tahun 2020 yang hanya tinggal beberapa saat lagi akan lebih baik dari tahun 2019 yang akan kita tinggalkan ini. Salam sukses buat kita semua, tetap semangat menyongsong hari esok yang lebih baik. MC Sergai/vivi

289 Views

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *