Mampir ke Masjid Jamik Ismailiyah

Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) kaya dengan warisan sejarah, terutama yang dibawa dari riwayatnya yang dulu sebagai wilayah kekuasaan kerajaan Melayu.

            Satu dari sekian banyak yang cukup menarik perhatian adalah Masjid Jamik Ismailiyah yang terletak di Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin. Masjid ini merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Bedagai yang berdiri pada tahun 1884 atau sudah berusia hampir 140 tahun. Dikatakan menarik karena arsitektur bangunannya masih berusaha mempertahankan tampilan awalnya saat dibangun.

            Masjid ini didirikan atas perintah Tengku Ismail, leluhur Tengku Ostman Raja dari Kerajaan Deli yang kini bersinggasana di Medan. Saat itu, kerajaan yang dipimpin Tengku Ismail gelar Pangeran Sulung Laut ini masih bernama Negeri Padang Bedagai. Wilayah kekuasaan meliputi Tanjung Beringin, Sei Rampah, Teluk Mengkudu, Dolok Masihul dan Bandar Khalifah. Tidak bisa dipungkiri, garis wilayah dan nama daerah itu telah turut mengilhami pembentukan Kabupaten Sergai.

            Masjid ini merupakan masjid kerajaan karena istananya terletak di samping kiri masjid (di sebelah selatan). Istana dibangun pada tahun 1889. Sekarang tinggal bekasnya saja, struktur bata masih tampak di sana-sini. Masjid telah mengalami pemugaran dua kali. Tahun 1937 penggantian atap yang semula dari genteng kemudian diganti dengan seng. Selain itu, posisinya ditinggikan sampai melebihi bangunan istana yang pada waktu masih berdiri. Kubahnya juga diganti dengan ukuran yang lebih besar. Bentuk atapnya tumpang seperti semula. Tahun 1982 dibangun menara dan penggantian lantai di bagian dalam masjid. Lantai semula dari tegel berukuran 30 x 30 em, yang masih terlihat di serambi dan bagian belakang bangunan masjid. Selanjutnya tegel diganti dengan keramik.

            Bentuk lengkung pada tembok yang merupakan pagar serambi masjid yaitu di bagian depan, samping kiri, dan kanan sudah diubah bentuknya dan adanya penambahan tiang (pilar) yang dibuat dengan bentuk yang terlihat sekarang. Adapun bentuk aslinya masih tampak pada bagian masjid yaitu berpagar tembok dengan bagian atas bergelombang dan memiiiki dua tiang sebagai penyangga atap. Pada dinding bagian belakang terdapat bagian luar mihrab berbentuk bulatan serta dua pintu di sisi kanan dan kiri mihrab. Dari segi geografis, bagian utara dari masjid dibatasi oleh Sungai Bedagai dan rumah penduduk sedangkan bagian timur berbatasan dengan jalan raya dan perkebunan penduduk. Bagian barat juga berbatasan dengan perkebunan, sedangkan bagian selatan berbatasan dengan bekas istana Kerajaan Negeri Bedagai.

            Luas lahan Masjid Jamik lsrnailiyah kurang lebih sekitar 900 meter persegi dengan bangunan masjid sepanjang 24 meter, Iebar 20 meter, dan tinggi 30 meter.

            Bangunan masjid dipagari tembok dan besi serta memiliki gapura bertiang. Bagian depan atas dari masjid berbentuk lengkungan yang meruncing dengan atap seng serta bertingkat dua. Atap bagian pinggir di tiap tingkat berhiaskan tumpal dari kayu berwarna kuning. Di halaman masjid terdapat pagar tembok setinggi 1,5 meter yang mengelilingi masjid sebagai penahan dan tempat duduk. Bentuk pagar tembok menyerupai kursi panjang dengan sandaran. Jarak antara pagar tembok dengan bangunan masjid sekitar 3,5 meter. Lantai halaman masjid terbuat dari bata yang ditata rapi dengan tinggi yang lebih rendah 60 cm dari lantai masjid. Dilihat dari mata angin, Masjid jamik Ismailiyah menghadap ke arah timur.

            Di halaman sebelah selatan dan barat dipenuhi dengan makam Sultan Bedagai dan keluarganya. Makam Sultan Bedagai Tengku Ismail Sulung Laut dengan kedua anaknya yaitu Tengku Rahmat dan Tengku Harun al-Rasyid berada dalam satu pagar tembok dan besi berukuran 6 x 3 m yang terletak di belakang masjid. Di antara tiga makam ini, makam Sultan Bedagai Tengku Ismail Sulung Laut berada di tengah. Nisan dan jirat makam ini terbuat dari marmer. Menurut keterangan ahli warisnya, nisan dan marmer tersebut diimport dari Cina.

(Dikutip dari Buku “Masjid Kuno Indonesia”)ISL

1.502 Views

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *