Baja Ronggi, Desa Sukses KB di Sergai

Berdasarkan data BPS tahun 2019 Desa Baja Ronggi memiliki jumlah penduduk yaitu 2.856 dengan komposisi penduduk laki-laki berjumlah 1.439 dan penduduk perempuan berjumlah 1.418. Pasangan Usia Subur (PUS) di desa Baja Ronggi berjumlah 594 dan jumlah Akseptor Aktif sebanyak 391.

Luas wilayah desa Baja Ronggi memiliki yaitu ± 1.200 m 2 dan terdiri atas 8 dusun. Desa Baja Ronggi telah ditetapkan sebagai kampung KB sejak 2017. Desa Baja Ronggi ini berada pada daerah perkampungan yang dikelilingi perkebunan yang sebagian besar masyarakatnya hidup dalam hasil pertanian ubi kayu. Dilihat dari tahapan keluarga dan kesertaan ber-KB kondisi Desa Bajaronggi pada awal pembentukan adalah lokasi kampung KB di Desa Bajaronggi berdasarkan jumlah pra KS-KS-1 di atas rata-rata tingkat Desa se Kecamatan Dolok Masihul.

Berdasarkan data dari BPS pada tahun 2015 jumlah Pasangan Usia subur (PUS) di Desa Baja Ronggi yaitu berjumlah 625 dengan jumlah penggunaan KB berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan yaitu sebanyak 325 (Kecamatan Dolok Masihul dalam Angka 2016). Pada tahun 2016 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Baja Ronggi yaitu berjumlah 577 dan jumlah pengguna KB berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan sebanyak 367 (Kecamatan Dolok Masihul dalam Angka 2017). Pada tahun 2019 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Baja Ronggi berjumlah 594 dengan jumlah akseptor KB sebanyak 391.

Berdasarkan survey awal dengan seorang Bidan Desa yang berada di Desa Baja Ronggi awal mula sebelum ditetapkan sebagai Kampung KB terjadi penurunan terhadap akseptor KB dan semangkin meningkatnya angka pernikahan dini yang terjadi. Hal ini menyebabkan Pasangan Usia Subur (PUS) dapat memilih untuk memiliki anak lebih dari dua dan memilih untuk tidak ber-KB. Pemilihan untuk tidak ber-KB salah satunya dikarenakan jika mereka menunda untuk memiliki anak mereka seperti menentang perintah Agama. Alasan lainnya yang menyebabkan Pasang Usia Subur (PUS) memilih tidak ber-KB adalah karna keinginan memiliki anak yang diinginkan. Dalam pelaksanaan program KB di Desa Baja Ronggi tidak lepas dari pengawasan Pemerintah.

Selain mengawasi, pemerintah juga telah membantu kebutuhan pelaksanaan Program Keluarga Berencana(KB) dengan bentuk pemberian bantuan alat kontrasepsi kepada Desa secara gratis. Desa Baja Ronggi pernah mengikuti perlombaan setingkat kabupaten dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) yaitu sebagai Keluarga Lestari dimana dalam perlombaan ini hanya diikut sertakan bagi mereka yang memiliki anak 2 (dua).

Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Kampung KB Desa Ronggi ini dilihat dari partisipasi masyarakat dalam mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dari sebelum ditetapkan sebagai kampung KB dan setelah di tetapkan sebagai kampung KB. Dimana sebelum saat sebelum ditetapkannya sebagai kampung KB masyarakat masih enggan untuk ber-KB dan masih banyaknya anak-anak remaja yang menikah sebelum usianya dewasa atau sering disebut dengan pernikahan dini. Hal itulah yang menjadikan meningkatnya Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Baja Ronggi.

Pada saat penetapan sebagai kampung KB banyak Pasangan Usia Subur (PUS) yang memilih untuk itu ber-KB dan juga semakin berkurangnya angka pernikahan dini yang terjadi sampai saat ini. Berubahnya padangan masyarakat Pasangan Usia Subur (PUS) yang sebelumnya memilih untuk tidak ber-KB menjadi ber-KB setelah ditetapkan sebagai kampung KB ini terjadi karena berubahnya pola pikir masyarakat akibat kerja keras Pemerintah untuk melakukan sosialisasi pentingnya Pasangan Usia Subur (PUS) untuk ber-KB serta kecanggihan teknologi yang berkembang saat ini dan semakin meningkatnya jumlah masyarakat yang ikut ber-KB. Dalam hal demikianlah pemerintah desa merasa bahwa program Keluarga Berencana (KB) di Desa Baja Ronggi berhasil.

941 Views

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *