Mediacenter

Melayu Juga Punya Kesenian Ronggeng

Kesenian Melayu adalah ekspresi dari kebudayaan masyarakat Melayu. Di dalamnya terkandung sistem nilai Melayu, yang dijadikan pedoman dan tunjuk ajar dalam kebudayaan. Kesenian Melayu menjadi bahagian yang integral dari instituisi adat. Kesenian Melayu juga meluahkan filsafat hidup dan konsep-konsep tentang semua hal dalam budaya, seperti ketuhanan, kosmologi, globalisasi, akulturasi, inovasi, enkulturasi, dan lain-lainnya.

Kesenian Melayu dalam rangka mengisi zaman yang dilalui pastilah mengalami kesinambungan (kontinuitas) dan disertai dengan perubahan. Kesinambungan adalah meneruskan apa-apa yang telah diciptakan sebelumnya, dan mengaplikasikannya secara fungsional di masa seni itu hidup.

Ronggeng Melayu adalah salah satu kesenian Melayu yang melibatkan tari, sastra, dan musik sekaligus yang terdiri dari tarian sosial berpasangan. Semua unsur ini saling mendukung sehingga membuat kesenian ini kaya rasa, menghibur dan menjadi salah satu kesenian yang paling disukai masyarakat yang menontonnya. Tarian ini dipertunjukkan oleh ronggeng wanita (bisa lebih dari satu) dan penonton (bisa laki-laki dan juga perempuan), ditambah sekelompok pemusik yang menyajikan lagu-lagu Melayu dan juga lagu-lagu etnik Sumatera Utara dan populer dunia.

Dalam konteks budaya masyarakat Melayu sendiri, jarang ditemukan pemisahan secara absolut antara musik, tari, dan teater. Ketiga-tiga bidang ini selalu berjalan seiring dan selaras. Seni pertunjukan Melayu memiliki berbagai sistem nilai dan sekaligus juga berperan dalam mengkomunikasikan kebudayaaan Melayu secara umum. Seni pertunjukan ini mengalami proses kesejarahan yang panjang, sekaligus memperkuat jati diri masyarakat Melayu. Seni pertunjukan Melayu memperlihatkan proses kreativitas masyarakat Melayu dalam menempatkan tamadunnya dalam konteks globalisasi. Di berbagai daerah budaya Melayu terdapat seni pertunjukan yang memiliki hubungan, maupun khas daerah berkenaan.

Ronggeng Melayu sangat fungsional dalam kebudayaan Melayu di Sumatera Utara, karena didukung oleh etnik Melayu dan etnik-etnik lain yang ada di Sumatera Utara. Seni Ronggeng Melayu menjadi sarana pembelajaran nilai-nilai budaya Melayu yang diwarisi dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sejarah Ronggeng Melayu telah ada sejak adanya orang Melayu di Sumatera Utara. Ronggeng Melayu merupakan bahagian dari kebudayaan Melayu yang lebih luas, yang pada masa kini terdiri dari negara bangsa: Indonesia, Malaysia, Brunai, Singapura, Pattani Thailand Selatan, dan Filipina Selatan.

Istilah kesenian ini dalam kebudayaan Melayu, seni ronggeng ini terdapat di berbagai kawasan, dengan penyebutan yang bervariasi. Di Melaka disebut dengan dondang sayang, ada juga yang menyebutnya joget lambak. Di Riau disebut joget lambak atau joget dangkung. Di Jambi disebut joget. Sementara itu di Pesisir Barat Sumatera disebut gamat.

Di Sumatera Utara, istilah ronggeng dan joget memiliki sedikit perbedaan makna. Jika digunakan kata ronggeng maka merujuk pada seni tradisi menari, menyanyi, membawakan lagu-lagu tradisional Melayu dengan iringan ensambel tradisional. Sementara kalau digunakan istilah joget, maka pengertiannya merujuk kepada ensambel modern dan kuat dipengaruhi kebudayaan Dunia.

Dalam ronggeng, seorang ronggeng (wanita) haruslah pandai menari dan menyanyi sekaligus, sedangkan dalam joget atau yang disebut juga joget modern seorang ronggeng boleh saja hanya pandai menari tidak mesti bisa bernyanyi. Dikawasan budaya Melayu Sumatera Utara, istilah ronggeng yang paling lazim dipakai, bukan joget. Namun demikian inti fungsional dan struktur pertunjukan ronggeng dan sejenisnya ini sama, yaitu lagu dan tari disajikan secara berpasangan dalam satu siklus, tari juga berpasangan antara penari dan penonton, dengan fungsi utama hiburan dan pergaulan sosial. (Berbagai sumber/ISL).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Latest Posts