Mediacenter

Tim Revitalisasi Budaya Sergai Kunker ke Kabupaten Kampar Riau

Sei Rampah, mediacenterserdangbedagai.com

Dalam Upaya menggali sekaligus melestarikan budaya lokal, khususnya budaya Melayu, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) melalui Tim Revitalisasi Budaya pada Dinas Kepemudaan, Olah raga, Pariwisata dan Kebudayaan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Kunjungan yang beralangsung selama 2 (dua) haru mulai 11 sampai 12 April 2017 merupakan kunjungan balasan dari pelaku budaya dan legislatif Kabupaten Kampar Provinsi Riau saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat tahun 2015 dan 2016 yang lalu. Hal ini juga mengingat kedekatan budaya antara Melayu Riau dengan Melayu di Sergai.

Hal ini dikemukakan oleh Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sergai H. Ikhsan, AP yang disampaikan kepada wartawan di ruang kerjanya Komplek Kantor Bupati di Sei Rampah, Rabu (12/4).

Rombongan Tim Revitalisasi Budaya dipimpin langsung Bupati Sergai Ir. H. Soekirman didampingi Kadis  Kepemudaan, Olah raga, Pariwisata dan Kebudayaan Drs. Santun Banjarnahor dan Kadis Pendidikan Drs. Joni Walker Manik, MM disambut hangat oleh Plt. Sekda Kampar Ir. Nurahmi, MM beserta Kepala OPD, pemangku adat (ninik mamak) serta pelaku seni budaya bertempat di Balai Bupati Kabupaten Kampar, Kecamatan Bangkinang Kota.

Selanjutnya Ikhsan menyebutkan bahwa dalam sambutan yang hangat dan penuh kekeluargaan tersebut, Plt. Sekda Kampar Ir. Nurahmi, MM menyampaikan sekapur sirih selamat datangnya kepada rombongan menyatakan rasa terhormatnya dikunjungi Tim Revitalisasi Budaya dari Sergai dalam rangka pelestarian nilai budaya. Semoga dengan kunjungan ini dapat semakin melestarikan budaya lokal dan mempererat hubungan antara kedua daerah, ujar Plt. Sekda.

Plt. Sekda juga  menerangkan bahwa Kabupaten Kampar terletak di Propinsi Riau dan memiliki keberagaman kebudayaan seperti seni adat, bahasa sastra lisan dan peninggalan sejarah yang diimplementasikan dalam bentuk Basiacuang (seni berbalas pantun). Selain itu  ada Calempong Ogoung (pertunjukan alat seni khas Kampar) yang pernah mendapatkan penghargaan Rekor MURI dengan menggelar kegiatannya selama 7 hari non stop pada 2014 silam.

Untuk itu melalui kegiatan yang bertema “Kita Jalin Silaturahmi dan Lestarikan Nilai-Nilai Budaya Daerah” diajak kepada semua pihak untuk dapat memelihara dan melestarikan peninggalan budaya sehingga generasi muda kedepan dapat menentukan jati dirinya. Hal ini agar menjadi tolok ukur pelestarian budaya, oleh karenanya perlu dilaksanakan sosialisasi guna menumbuhkan kecintaan kepada seni dan budaya daerah, harapnya.

Sementara itu Bupati Sergai Ir. H. Soekirman menanggapi sambutan Plt. Sekda, merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkab Kampar yang telah mempersilahkan para pelaku Budaya Sergai untuk melakukan kunjungan dalam rangka menggali dan melestarikan budaya lokal khususnya budaya Melayu.

Kabupaten Kampar yang kaya akan situs budaya sebagai bukti kejayaan nusantara di zaman lampau dan cerita legenda nasehat yang dapat memberikan contoh baik untuk  keturunan kita kelak. Terdapat juga wisata religi sebagai serambi Mekkah-nya Provinsi Riau yang memikat pengunjung. Pelestarian budaya seperti ini agar semakin terus digalakkan guna menghindari efek negatif perkembangan teknologi serta penyalahgunaan narkotika yang semakin mengkhawatirkan, kata Soekirman.

Lebih lanjut dikatakan Bupati, kunjungan seperti ini sudah ke-5 kalinya dilaksanakan oleh Tim Revitalisasi Sergai dengan kunjungan pertama muhibah ke Jawa Tengah, lalu ke Tanjung Pinang melihat Gurindam Duabelas, kemudian tahun berikutnya melihat kebudayaan dan kekayaan seni di Kepahiang Bengkulu, tahun 2016 lalu melakukan kunjungan ke Aceh Tamiang dan Banda Aceh, serta hari ini Kabupaten Kampar, Riau.

Soekirman ingin memberi semangat baru kepada penggiat kesenian yang terdiri dari berbagai suku karena membagun fisik saja baik, tetapi membangun budaya dan kearifan lokal jauh lebih penting. Tidak semuanya pelaku seni danbudaya dapat dibawa karena keterbatasan anggaran dan lainnya. Hari ini pertunjukan seni Jawa, Batak, Melayu dan etnis lainnya yang cukup mewarnai Bhineka Tunggal Ika di Kabupaten Sergai

“Kami beruntung karena Sergai mempunyai ibu kota Perbaungan sebagai pusat pemerintahan Raja Melayu Deli zaman dahulu. Di Sergai ini juga terlahir pencipta tari Serampang Duabelas yang menjadi salah satu seni yang dilindungi dan dilestarikan sebagai warisan budaya bukan benda oleh Kemendikbud  RI” jelas Soekirman.

Mengingat Sergai diproyeksikan melalui RPJMD 2021 memiliki target kunjungan wisatawan hingga 1 juta orang. Untuk hal tersebut maka pengembangan Seni dan Budaya memiliki peran penting menarik kunjungan wisatawan datang ke Sergai melalui konsep pertunjukan-pertunjukan seni budaya yang berkualitas, tambah Bupati.

Kunker tersebut juga dimeriahkan dengan kolaborasi pertunjukan-pertunjukan seni dan budaya khas kedua daerah seperti Tari Pasombahan, kesenian khas Kampar Calempong Ogoung dan Komposisi serta Pencak Silat dirangkai pementasan Tari Serampang Duabelas asli Sergai, Tari Zapin Siti Payung, Tatak Mannabi Page, Tagale, Gondang Simalungun serta Wayang Orang dari Tim Kesenian dan Budayawan Sergai dan Kabupaten Kampar, demikian jelas Kadis Kominfo Sergai, H.Ikhsan. (MCSerdangbedagai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Latest Posts