Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menjadi salah satu daerah yang masyarakatnya berpengasilan hampir merata di berbagai bidang pekerjaan, seperti nelayan, petani/peternak, industri, budaya rumah tangga maupun kerajinan tangan. Kreativitas merupakan suatu hal yang dapat membantu dalam peningkatan taraf hidup ekonomi masyarakat, salah satunya melalui pengolahan ikan menjadi kerupuk ikan.
Dilansir dari akun e-prosiding.umnaw.ac.id, bahwa salah satu desa yang memproduksi kerupuk ikan adalah Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Sergai. Desa ini merupakan sebuah desa yang terletak dipesisir, berjarak 60 Km dari Kota Medan atau 8 Km dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Sergai). Mata pencarian masyarakat desa ini pada umumnya adalah petani dan nelayan, dimana desa berada dekat dengan pesisir pantai.
Selama ini para nelayan hanya mengandalkan penjualan ikan yang langsung ke tengkulak dan harga ditentukan oleh para tengkulak. Sementara itu mereka melaut juga menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak), sehingga terkadang hasil yang didapat tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan para nelayan. Ditambah lagi kebutuhan dalam rumah tangga harus tetap dipenuhi, hal tersebut menyebabkan pendapatan para nelayan tidak dapat menopang kehidupan keluarga.
Dengan kondisi yang seperti ini membuat sebagian para nelayan dan ibu-ibu rumah tangga harus lebih berfikir kreatif, dengan modal dan fasilitas yang seadanya mereka memanfaatkan sebagian ikan hasil tangkapannya untuk diolah menjadi kerupuk baik setengah jadi ataupun kerupuk kemasan siap saji. Ikan yang di gunakan untuk dijadikan kerupuk ikan ini adalah ikan tenggiri, ikan lele, ikan mujair, serta ikan-ikan yang berdaging tebal lainnya.
Dengan mengolah ikan mentah menjadi kerupuk ikan kemasan, tentu hal tersebut sangat membantu perekonomian masyarakat Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin.
Dilansir dari laman gosumut.com, limbah tulang ikan juga bisa dimanfaatkan sebagai usaha inovatif untuk kemajuan desa di Sergai. Daging ikan selain di buat sebagain kerupuk ikan juga bisa di manfaatkan sebagai makanan seperti bakso ikan serta nuget. Lokasi yang tak jauh dari pusat Ibukota Sei Rampah yaitu berada di jalan Pejuang Dusun II Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Sergai.
Limbah tulang ikan, yang biasanya menjadi sampah bisa dikelola sehingga memiliki nilai ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya pengolahan dan pemanfaatan limbah tulang ikan menjadi kerupuk lekor.
Pengolahan kerupuk lekor yang menggunakan bahan dasar ikan telah menimbulkan limbah berupa tulang ikan. Agar limbah tulang ikan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, dilakukan pengolahan dengan manajemen limbah yang tepat. Oleh karena itu, dilakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar pabrik kerupuk lekor agar mereka dapat mengolah limbah tulang ikan menjadi hidroksiapatit atau zat kalsium organik yang bermanfaat untuk pengobatan dan kesehatan. Artinya limbah tulang ikan yang selama ini terbuang bisa dikelola sebagai usaha inovatif untuk kemajuan desa di Sergai.
Pengolahan ikan hasil pencarian para nelayan bisa untuk meningkatkan ekonomi kreatif terutama bagi generasi muda sebagai motor penggerak. Tak hanya dagingnya yang bisa dikelola, bahkan kulit ikan juga bisa di manfaatkan loh. Kulit ikan yang dikelola menjadi bahan makanan yakni jenis ikan cucut dan jenis ikan parang. Cara untuk melakukan pengelolahan kulit kerupuk cukup muda hanya dicampur bahan Rempah- rempah seperti Kunyit, Tumbar, Bawang putih, Kemiri dan garam. Kemudian di jemur hingga merata. Itulah ulasan tentang memanfaatkan ikan selain di jual utuh juga bisa dikelolah menjadi makanan ringan. (Berbagai sumber / ISL).
Tinggalkan Balasan