Sei Rampah,
Wakil Bupati Serdang Bedagai (Wabup Sergai) H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP, menyaksikan Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) Sumatera Utara (Sumut) secara virual di ruang rapat Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab), Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Rabu (31/8/2022).
Dalam keterangannya, Wabup Sergai menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden RI pada rapat koordinasi nasional (Rakornas) Gernas PIP yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu.
“ Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP & TPID) terus berupaya mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional, termasuk di Provinsi Sumatera Utara,” terang Wabup.
Ia menyebut, tren pemulihan ekonomi Sumut memang terus berlanjut dan mencatat pertumbuhan 4,70% Year over Year pada triwulan II 2022. Namun dirinya menambahkan, di sisi lain tekanan inflasi tahunan di provinsi ini juga mengalami peningkatan, terutama dari komoditas pangan strategis seperti cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit yang memiliki andil besar penyumbang inflasi Sumut.
“Maka dari itu TPID Kabupaten Sergai agar selalu membuat langkah-langkah tepat, cepat, dan akurat untuk mengendalikan inflasi serta menjaga sinergi, komitmen, dan koordinasi lintas OPD. Hal tersebut dibutuhkan agar stabilitas harga bisa terkontrol,” ujarnya.
Sedangkan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi yang menjadi keynote speaker dalam kegiatan ini mengatakan jika Provinsi Sumut mengalami inflasi sebesar 5,65 persen per Juli 2022. Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab hal ini, salah satunya disebabkan oleh adanya praktik tengkulak.
“ Seharusnya badan usaha milik daerah (BUMD) yang menampung hasil panen petani agar meminimalisir permainan harga oleh tengkulak. Harusnya panen ditampung oleh BUMD biar tidak ada tengkulak lagi, butuh kerjasama semua pihak,” ucap Gubsu.
Di kesempatan serupa, Deputi Gubernur BI Juda Agung menerangkan BI bersama TPID Sumut dan pemangku kepentingan lainnya mengambil beberapa langkah dalam mengendalikan inflasi di Sumut.
Ia berpendapat, ini sebagai bagian dari upaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi melalui sinergi dan kolaborasi berbagai pihak di tingkat nasional maupun tingkat daerah.
“Dari sisi supply telah dilakukan perluasan klaster komoditas hortikultura cabai merah dan bawang merah demi menjaga ketersediaan pangan. Kedua, pelaksanaan kerjasama antar daerah (KAD) untuk pemenuhan surplus/defisit pangan di Sumut. Singkatnya, ini seperti pertukaran komoditas antar daerah di Sumut untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan produksi pangan,” ucap Juda Agung.
Kemudian ia melanjutkan, BI juga menyalurkan 77.000 bibit cabai merah kepada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pesantren untuk meningkatkan produksi.
Terakhir, sebutnya, pemaksimalan pemanfaatan digital farming melalui program sosial BI yang bekerjasama dengan kelompok tani dan kelompok usaha bersama.
“Sinergi pemerintah dengan berbagai lembaga dan pemerintah daerah tersebut menjadi langkah penting dalam menjaga momentum keterjangkauan harga, ketersedian pasokan dan kelancaran distribusi,” tandasnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD dan perwakilan OPD terkait. (Media Center Sergai).
Teks/Reporter : Ardi
Editor : Rini Ry
Admin : Julia
Tinggalkan Balasan