Kecamatan Dolok Masihul memiliki luas lahan 237.42 Km2. Luasnya lahan ini dibagi berdasarkan penggunaannya. Penggunaan lahan di Kecamatan Dolok masihul terbagi atas lahan untuk kebun, lahan untuk ladang, lahan yang sementara tidak diusahakan, lahan hutan rakyat, lahan hutan negara, lahan perkebunan, lahan irigasi dahn lahan lain-lain di luar yang telah di sebutkan.
Berkat dukungan luas lahan, Kecamatan Dolok Masihul dikenal luas sebagai lokasi peternakan sapi terbesar di Sergai. Dari 27 desa yang ada di Dolok Masihul, Desa Baja Ronggi merupakan salah satu sentra peternakan sapi. Peternakan yang ada di Desa Baja Ronggi telah ada sejak lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Populasinya sudah terbilang cukup banyak.
Berdasarkan informasi dari peternak yang ada di desa tersebut, jumlah peternak yang ada dahulu jumlahnya kurang lebih 20 orang peternak saja. Namun melihat adanya keuntungan yang diperoleh dari beternak sapi, masyarakat sekitar kemudian menganggap ini sebagai peluang usaha sehingga dari tahun ke tahun jumlah peternak semakin banyak, dan puncaknya masyarakat banyak yang menambah pilihan usahanya sebagai peternak sapi kurang lebih sepuluh tahun terakhir.
Sistem peternakan yang ada di Desa Baja Ronggi bukanlah sistem peternakan yang setiap periodenya dilakukan pembelian sapi yang kemudian akan digemukan, melainkan sistem peternakan yang turun temurun dari yang awalnya hanya membeli 2-6 bibit sapi, hingga sapi terus berkembangbiak dan akhirnya berjumlah paling sedikit 2 ekor tiap peternak.
Untuk sistim perawatan ternaknya, peternak yang ada di Desa Baja Ronggi tidak menggunakan karyawan atau pegawai melainkan dipelihara sendiri dan untuk memenuhi kebutuhan pakan, peternak menyuruh orang untuk mencari dedaunan atau pakan ternak sapi umum lainnya. Pakan hijauan yang digunakan peternak sapi yang ada di Baja Ronggi adalah campuran.
Waktu peternak dalam mengurus ternaknya dalam satu hari tidak terlalu lama dikarenakan waktu yang digunakan dalam mengurus ternaknya hanya pada saat memberikan makan sapi dan membersihkan kandang. Kalau dirata-rata, waktu peternak dalam mengurus ternaknya durasinya hanya 3 sampai 4 jam per harinya. Selain dari itu waktu di gunakan untuk melakukan aktivitas lain di luar mengurus ternaknya.
Peternak sapi yang ada di Desa Baja Ronggi membeli sapi yang berumur dua belas bulan dengan harga rata-rata harga sapi dipatok sekitar delapan juta. Sapi yang sudah dibeli akan dipelihara sampai memproduksi anakan. Pada umumnya sapi akan mencapai masa kehamilan pada umur dua puluh empat bulan (2 tahun).
Masa kehamilan sapi biasanya 270 hari dan melahirkan satu anak sapi, dan pada umumnya sapi akan melahirkan sekali dalam satu tahun. Sapi yang biasanya dijual peternak adalah sapi dewasa dengan kisaran umur dua tahun ke atas, artinya peternak baru bisa menjual sapi pada bulan keempat puluh lima atau sekitar tiga tahun sembilan bulan setelah sapi dibeli. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari peternak yang ada di desa Baja Ronggi, jarak penjualan berikutnya adalah satu tahun.
Selain dikenal sebagai daerah perkebunan dan lumbung beras, Sergai juga punya potensi yang sangat baik di bidang peternakan. Dengan banyaknya jumlah peternak sapi di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat, tentu supply daging sapi untuk kebutuhan masyarakat, terutama di hari-hari besar keagamaan, bisa terpenuhi. Bahkan, ternak sapi di Sergai merupakan salah satu program unggulan yang berdampak dalam meminimalisir inflasi daerah…(dikutip dari berbagai sumber / ISL)
Tinggalkan Balasan