Gugus Tugas Sergai Terima Kunker Pansus Covid-19 DPRD Provsu

Sei Rampah,

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menerima kunjungan kerja (Kunker) Pansus Covid-19 DPRD Provinsi Sumatera Utara (Provsu) di Posko Gugus Tugas Rumah Dinas Bupati Sergai di Sei Rampah, Kamis (18/6/2020).

Tim Gugus Tugas Covid-19 Sergai yang terdiri dari Asisten Pemum dan Kesra Hj Nina Deliana, S.Sos, M.Si, Asisten Admum Hj Irwani Jamilah, SH, M.Si, Kadis Kominfo selaku Jubir Gugus Tugas Drs H Akmal, AP, M.Si, Kadis Kesehatan dr. Bulan Simanungkalit, M.Kes, Kadis Sosial H Ifdal, S.Sos, M.AP serta mewakili Dinas PMD dan BPBD tengah melakukan bincang-bincang dengan Pansus Covid-19 yang terdiri dari Akbar Himawan Buchari, SH selaku Ketua Pansus, Meryl RouliSaragih, SH, MH, Ir. Sugianto Makmur, A.Md.Li, H Wagirin Arman, S.Sos dan Tya Ayu Anggraini, S.Kom.

Mengawali bincang-bincangnya, Asisten Pemum dan Kesra Hj Nina Deliana mengucapkan terimakasih atas kunjungan Pansus Covid-19 DPRD Provsu. “ Semoga dengan kedatangan jajaran DPRD ini dapat menambah semangat kerja kami untuk melakukan penanganan pandemi ini,” ucapnya.

Sedangkan Drs. H Akmal AP, M.Si selaku Jubir Gugus Tugas Sergai melaporkan, bahwa Tim Gugus Tugas selalu memberikan laporan kegiatan yang dilakukan Gugus Tugas. Adapun kegiatan yang kami lakukan mulai dari penghimpunan bantuan dari para donatur sekaligus menyalurkannya kepada masyarakat yang terdampak ekonomi akibat pandemi ini. Diseminasi informasi juga selalu kami perbaharui untuk disebarluaskan ke media dan masyarakat. Kemudian menginformasikan data sebaran terkini berupa jumlah ODP, OTG dan PDP Covid-19 serta melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

Terakhir kami juga telah menyalurkan bantuan yang berasal dari BLT-DD, BST dan bantuan dari Pemprovsu. Hingga saat ini kami sedang melakukan monitoring dan evaluasi terkait penyaluran bantuan yang dilakukan di tiap-tiap kecamatan se-Sergai,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadis Kesehatan dr. Bulan Simanungkalit, M.Kes juga menyampaikan sebanyak 17 orang yang positif Covid, satu orang meninggal dunia dan tiga orang dinyatakan sembuh. “ Untuk selebihnya mayoritas yang terpapar Covid ini adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka yang tidak menunjukkan gejala sakit, namun mereka tetap mendapatkan perawatan,” kata Kadis Kesehatan.

Kadis Sosial H Ifdal S.Sos M.AP yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan beberapa kendala dalam penyaluran berbagai bantuan sosial diantaranya, data masyarakat penerima BST Kemensos RI baru diterima setelah dilaksanakan Musdes tentang data penerima BLT DD sehingga terjadi data ganda. Kemudian masyarakat lebih memilih bantuan dalam bentuk tunai dari pada sembako dan masih terdapatnyadata masyarakat yang pindah, yang kaya, yang sudah meninggal walaupun telah di update oleh operator desa untuk dihilangkan namun masih tetap muncul datamdata DTKS, ungkap Ifdal.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Provsu Akbar Himawan Buchari, SH memahami apa yang menjadi kendala dalam menghadapi penanganan pandemi ini khususnya terkait masalah ekonomi. “Permasalahan yang terjadi hampir sama persis dengan di kabupaten/kota lainnya se-Sumut. Oleh karenanya kami menyarankan agar Pemkab Sergai dapat menyusun Peraturan Daerah (Perda) yang menangani tentang upaya/tindakan dalam menghadapi pandemi penyakit menular seputar mekanisme dan aturan bagi masyarakat.

“ Di Sumut kita dilanda dua pandemi penyakit menular yang cukup menghawatirkan, yang pertama adalah virus demam babi afrika atau  African Swine Fever (ASF). Virus ASF ini sangat gencar menerpa peternakan babi di berbagai daerah se-Sumut. Kemudian yang kedua adalah pandemi Covid-19 yang bukan hanya melanda Sumut namun statusnya sudah menjadi bencana non alam yang dialami hingga ke penjuru dunia,” terangnya.

Khususnya dalam menangani wabah Covid, hendaknya faskes seperti Rumah Sakit yang ada di Sergai juga harus menyiapkan fasilitas dan SDM untuk menangani permasalahan Covid-19 dan tidak bergantung pada RS rujukan di luar kabupaten, karena orang sakit tidak bisa menunggu. Sementara beberapa RS rujukan sudah mulai penuh.

Oleh karenanya, perlu dilakukan strategi maupun upaya preventif dalam menghadapai bahaya pandemi kedua penyakit menular tersebut. “ Mencegah lebih baik dari pada mengobati dan tentunya kita harus sedia payung sebelum hujan,” ujar Akbar Himawan Buchari menyarankan. MC Sergai/vivi/rini

224 Views

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *