Mediacenter

Profil Kecamatan Tanjung Beringin

Kecamatan Tanjung Beringin di zaman penjajahan Belanda maupun Jepang adalah suatu wilayah yang berasal dari sebagian Kerajaan Bedagai yang saat ini di kepalai oleh seorang Datuk yang berkedudukan langsung di bawah Raja Negri Bedagai yang disebut Pangeran Tengku Sulung Laut.

Datuk yang memerintah daerah Tanjung Beringin bergelar Datuk Amar. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, daerah dimaksud berubah namanya Luhak, yang dikepalai oleh seorang Wedana. Kerajaan Negri Bedagai berakhir pada saat terjadinya Revolusi Sosial dalam bulan Mei 1946, sehingga wilayah Kecamatan Tanjung Beringin masuk wilayah Negara Republik Indonesia.

Pada tahun 1947 terjadi Agresi Belanda yang pertama kemudian disusul dengan hadirnya Negara Sumatera Timur (NST). Dalam lingkungan ini wilayah Kecamatan Tanjung Beringin merupakan suatu distrik yang dikepalai oleh seorang Distrik. Namun pada akhirnya bubarnya Universitas Sumatera Utara 37 Negara Sumatra Timur di zaman Republik Indonesia Serikat dan kembali menjadi Kecamatan Tanjung Beringin yang wilayahnya berada di bawah naungan Kabupaten Deli Serdang.

Sejak Januari 2004 Kecamatan ini menjadi salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Sergai, yaitu Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang (induk) berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003. Salah satu potensi yang dimiliki kecamatan Tanjung Beringin yaitu lokasi wisata Pantai Merdeka di Desa Bagan Kuala dan Pulau Berhala di Desa Bagan Kuala.

Kecamatan Tanjung Beringin mempunyai jumlah rumah tangga sebanyak 8.660 rumah tangga dan jumlah penduduk berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan tahun 2015 sebanyak 37.617 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 19.204 jiwa (51,05 persen) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 18.413 jiwa (48,94 persen). Desa Pekan Tanjung Beringin merupakan desa yang memiliki penduduk terbanyak yaitu 11.371 jiwa atau 30,22 persen dari total jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Beringin.

Sedangkan desa dengan jumlah penduduk terkecil adalah desa Bagan Kuala dengan jumlah 1.500 jiwa atau 3,98 persen dari total jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Beringin dengan luas wilayah 74,170 Km², maka rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Tanjung Beringin mencapai 507 jiwa/Km².

Kecamatan Tanjung Beringin, secara geografis terletak pada 2º26º – 2º33º Lintang Utara dan 99º9º – 99º15º Bujur Timur. Luas wilayah Kecamatan Tanjung Beringin adalah 74,170 km2, sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0-8 meter dari permukaan laut.

Kecamatan Tanjung Beringin terdiri dari delapan desa, yaitu Desa Bagan Kuala, Desa Mangga Dua, Desa Nagur, Desa Pekan Tanjung Beringin, Desa Pematang Cermai, Desa Pematang Terang, Desa Suka Jadi dan Desa Tebing Tinggi. Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Tanjung Beringin memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Rampah. 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bandar Khalifa dan Selat Malaka. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Mengkudu.

Di sebelah Utara merupakan daerah dataran rendah pantai landai, hutan bakau dan rawa-rawa yang berbatasan dengan negara tetangga Malaysia. Sebelah Selatan merupakan daerah dataran rendah. Sebelah Timur merupakan daerah rawa-rawa, hutan bakau dan berpantai landai. Sebelah Barat merupakan daerah dataran rendah. Topografis tanah di Kabupaten Serdang Bedagai adalah datar, berbukit dan bergelombang.

Jarak dari kecamatan ke ibukota kabupaten dan ibukota provinsi 66 km, jarak dari kecamatan ke kabupaten lain terdekat 7 km. Kecamatan Tanjung Beringin terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 18 Desember 2003 maka mulai bulan Januari 2004 Kecamatan Tanjung Beringin menjadi salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Sergai.

Tanjung Beringin sering juga disebut Bedagai berasal dari bahasa Melayu berarti Bedagang. Tanjung Beringin di daerahnya sendiri sering disebut dengan “Bedagai” karena bedagai adalah nama dari kerajaan yang dahulu berkedudukan di Tanjung Beringin. (Berbagai sumber / ISL). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Latest Posts